⁠Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menyampaikan capaian surplus tersebut merupakan rekor terbaru dan tertinggi sepanjang sejarah Indonesia. ⁠

Berdasarkan catatan BPS, rekor tertinggi sebelumnya terjadi pada Oktober 2021 dengan surplus sebesar US$5,74 miliar.⁠

“Ini adalah rekor baru dan ini tertinggi, sebelumnya Oktober 2021 sebesar US$5,74 miliar. Jd surplusnya [pada April tertinggi] sepanjang sejarah,” katanya dalam konferensi pers, Selasa (17/5/2022).⁠

Margo juga menyampaikan, dengan surplus pada April 2022, Indonesia telah mencatatkan surplus perdagangan sebanyak 24 kali secara beruntun.⁠

“Kemudian komoditas nonmigas penyumbang surplus terbesar [pada April 2022] berasal dari lemak/minyak hewan nabati, diikuti bahan bakar mineral,” jelasnya. ⁠

Adapun, BPS mencatat total nilai ekspor pada April 2022 mencapai US$27,32 miliar, sementara nilai impor tercatat lebih rendah, sebesar US$19,76 miliar. ⁠

Nilai ekspor tersebut naik 3,11 persen secara bulanan (month-to-month/mtm), dengan peningkatan ekspor migas sebesar 3,17 persen mtm dan ekspor nonmigas sebesar 2,01 persen mtm. ⁠

Sementara itu, nilai impor pada April 2022 terkontraksi sebesar 10,01 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. ⁠

Secara tahun berjalan, neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus sebesar US$16,89 miliar sepanjang Januari hingga April 2022.

Redaksi SBSINEWS
18 Mei 2022

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here