Sumatera Barat – Dinilai akan menjadi ikon wisata, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota berencana mendirikan menara pantauan untuk pengunjung di kawasan kelok 9.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit kepada awak media usai menggelar rapat evaluasi penataan kelok 9 di Kota Padang.
Sebelumnya, Pemprov sukses melakukan penertiban dan pemindahan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan tersebut.
“Bisa jadi menara yang kita bangun itu nantinya akan menjadi ikon wisata baru di Sumatera Barat,” katanya.
Sementara itu, terkait nasib PKL yang telah direlokasi Pemprov berencana akan membangun tempat yang permanen di jalan lama yang ditargetkan tuntas pada tahun 2020.
Rata-rata mereka mendapat tempat jualan atau lapak 5×4 meter persegi agar tidak terjadinya konflik antar para pedagang.
BACA JUGA: http://sbsinews.com/ali-asmar-sebanyak-203-milyar-dana-thr-siap-dicairkan/
Lebih lanjut dijelaskan Nasrul Abit, untuk saat ini masalah penertiban PKL tidak ada masalah karena mereka dengan senang hati bersedia dipindahkan.Namun kurangnya rambu-rambu jalan kalau tidak diawasi akan menimbulkan masalah juga.
“Kalau bisa ada mobil patroli untuk mengumumkan kepada pengunjung tidak diperbolehkan berhenti disepanjang jalan. Selain itu masalah penerangan jalan di kawasan kelok 9 juga harus dituntaskan karena saat ini lampu jalan disana banyak yang mati,” kata Nasrul Abit menegaskan.
Wagub juga berterima kasih kepada niniak mamak dan pemuka masyarakat nagari yang telah menyerahkan lahan di Nagari Ulu Aie sebagai bentuk dukungannya kepada pemerintah dan kepeduliannya kepada keindahan kelok 9
“Lahan itu nanti akan kita kelola untuk dijadikan tempat parkir” ucap mantan Bupati Pesisir Selatan itu.(ESa)