SBSINews – Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko menyatakan taruna Akmil keturunan Prancis bernama Enzo Zenz Allie, berpeluang diberhentikan jika ia benar menjadi pendukung gerakan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
“Oiya kalau itu nyata-nyata itu pasti dikeluarkan, itu risikonya, apalagi di pendidikan ya, itu pasti,” kata Moeldoko, ditemui di Surabaya, Sabtu (10/8).
Pernyataan Moeldoko ini menjawab ucapan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, yang menyebut TNI kecolongan, karena meloloskan Enzo.
Menurut Moeldoko, kecolongan itu bisa saja terjadi dalam tubuh TNI, sebab dalam tahap awal calon taruna hanya mengikuti tes fisik dan psikologi.
Namun, dalam prosesnya nanti TNI sudah memiliki sistem pengawasan personel yang ketat dalam jenjang pendidikan.
“TNI itu mengenal apa itu namanya penelitian personel yang bertahap dan berlanjut, itu nanti akan dilihat dari waktu ke waktu, apalagi dalam pendidikan itu akan diikuti dengan baik,” kata dia.
Penelitian dan pengamatan personel tersebut kata Moeldoko dibuat dengan sangat detil. Bahkan seluruh perilaku dan aktivitas taruna dicatat dari menit ke menit. Hal itu jugalah yang dialami langsung oleh dirinya saat masih menjadi taruna. (Sumber: CNNIndonesia)