Kalimantan Barat – Ketua Umum (Ketum) Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI), Prof. Muchtar Pakpahan datangi Rumah Sakit (RS) Bethesda di Serukam Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Selasa (12/6/2018).
Kehadiran guru besar Ilmu Hukum Universitas Kristen Indonesia (UKI) yang juga dikenal sebagai pembela hak-hak buruh tersebut dalam rangka memenuhi undangan Ketua Yayasan untuk memberi pendapat tentang kesulitan yang dihadapi RS khususnya berkaitan dengan sikap birokrasi Kementrian Kesehatan.
Kepada SBSINews, pria yang akrab disapa MP itu mengatakan bahwa dalam perjalanan ke Kalimantan Barat (Kalbar) tersebut terungkap sejumlah fakta miris nasib buruh.
“Buruh berharap presiden Joko Widodo mendengar jeritan nasib yang mereka alami. Contohnya saja banyak sekali terjadi pemberangusan serikat pekerja sejak Hanif Dhakiri menjadi menteri,” katanya.
BACA JUGA: http://sbsinews.com/hasanah-untuk-jawa-barat-kesejahteraan-buruh-akan-diprioritaskan/
Tak hanya itu saja, yang saat ini juga terjadi adalah persoalan yang dialami Dewan Pengurus Cabang (DPC) SBSI Bengkayang, pengurus tengah berjuang menghadapi Union Busting (pemberangusan serikat pekerja) oleh Pengawan Dinas Ketenagakerjaan setempat.
“Miris sekali, ratusan laporan polisi hingga saat ini tidak ada tindak lanjutnya,” Ungkap prof. Muchtar menceritakan keluhan dari pengurus serikat buruh didaerah tersebut.
Sekedar Informasi, dalam perjalanan tersebut Prof. Muchtar bertemu dengan DPC SBSI Bengkayang yang di Ketuai Rodianus bersama 3 Pengurus Komisariat.
“Dari pertemuan tersebut terungkap juga, cara memperbaiki nasib buruh tampaknya hanya lewat revolusi, tidak ada harapan dengan evolusi, kita harus bersatu. SBSI Kuat Rakyat Sejahtera,” ungkap pria yang telah fokus membela buruh sejak tahun 1978 tersebut.
Terakhir diungkapkan juga, perjalanan tersebut juga bentuk sosialisasi mendukung pasangan calon gubernur Kalbar Carolin-gidot untuk memipin.(syaiful)