Lidah seseorang dapat menggambarkan bagaimana hatinya. ( Ibnu Qayyim Al Jauziyah ).

Ucapan seseorang bisa jadi cermin dirinya sendiri. Jika ingin mengetahui isi hati seseorang, cermatilah apa yg lisan mereka katakan. Mulut itu cermin hati dan pikiran. Mulut itu bisa menjadi tabiat dan karakter, maka dari itu menjaga/memelihara mulut adalah tindakan bijak, karena mulut kotor itu sama dengan memupuk kutukan pada diri sendiri.

Lidah kotor memcerminkan hati yang kotor, dengan lidah bisa membawa ketinggian terhormat dan dengan lidah akan menempatkan diri dikedalaman kehinaan.

Lidah sangat kecil dan ringan tetapi dapat membawa anda keketinggian terbesar dan dapat menempatkan anda dikedalaman terendah ( Al Ghazali ).

Sekarang pertanyaannya :

Kenapa mereka yang terpelajar, mereka yang berpendidikan tinggi, ustad/ustadzah, politikus, dengan titel panjang, mereka memiliki titel akademis yang panjang, tetapi lidah dan hati mereka sangat kotor, hampir setiap hari kerja mereka hanya menyebarkan kebencian, hoax dan fitnah, kebencian yang sangat dari mereka kepada Presiden Jokowi, setiap ada kecelakaan ataupun bencana alam maka yang disalahkan Presiden Jokowi, dari awal pandemi corona covid-19 kaum pembenci ini sudah giat menyebarkan hoax, dan sekarang ini Vaksin covid-19 sudah tersedia dan gratis, tetapi tetap disebarkan mereka hoax tentang vaksin ini.

Mengapa kaum pembenci seperti itu, malah ada yang Professor ? Karena yg mereka miliki hanya kebencian, yang mereka miliki hanya kedengkian dan kebencian, mereka adalah manusia sangat rendah dan terhina karena yang mereka miliki hanya kedengkian dan kebencian, meskipun pendidikan akademis mereka tinggi. Dengan racun kebencian itu mereka berharap musuh mereka yaitu Presiden Jokowi bisa terbunuh, tetapi malah racun kebencian itu malah membunuh diri mereka sendiri.

Kebencian adalah seperti meminum racun dan berharap musuhmu yg terbunuh. ( Nelson Mandela ).

Kaum Pembenci ini, yang mana mereka berada dimana-mana dari berbagai profesi, dari pengangguran sampai professor, kaum kadrun ini bukan mata mereka yang buta, tetapi hati merekalah yg buta, yang tidak bisa lagi menerima kebenaran.
Mata hati punya kemampuan 70 kali lebih besar untuk melihat kebenaran dari pada indra penglihatan ( Jalaluddin Rumi ).

Presiden Jokowi itu sosok pemimpin yg hebat, kita bisa lihat ditengah hebatnya pandemi covid-19 ini yang mana banyak sekali negara didunia mengalami kesulitan bahkan kehancuran ekonomi, tetapi Presiden Jokowi berhasil mempertahan perekonomian Indonesia cukup stabil, Presiden Jokowi menolak Indonesia Lock Down, tetapi Presiden Jokowi berhasil membawa Indonesia cukup stabil, meskipun perekonomian sempat krisis tetapi cepat bangkit kembali, tidaklah mudah memimpin Indonesia dgn jumlah penduduk lebih dari 270 juta ditengah hebatnya pandemi covid-19 ini, tetapi Presiden Jokowi mampu dan berhasil.

Keberhasilan Presiden Jokowi ini, dimata kaum pembenci tetap dinilai sebagai kegagalan dan merekapun tetap terus menyebarkan hoax dan fitnah, mengapa sikap mereka seperti ini ? Karena mereka hanya memiliki kedengkian dan kebencian, hanya itu yang ada dihati mereka, hati yang tidak ada kebaikan apalagi cinta, hati hitam yang ada hanya kedengkian dan kebencian.

Mereka hanya pintar dalam hal akademik, tetapi mereka tidak pernah belajar bijak dalam kehidupan, mereka hanya belajar menyombongkan diri dan tidak pernah belajar menghormati orang lain apalagi menghormati kepala negara. Mereka tidak pernah belajar cinta, mereka tidak pernah mau belajar membersihkan hati, tetapi yang dilakukan mereka setiap hari menghitamkan hati, hoax dan fitnah telah menjadi ayat suci mereka, dan didalam hidup mereka, yang mereka miliki hanya kedengkian dan kebencian, hati hitam penuh kedengkian dan kebencian dan mereka adalah makhluk yang paling hina.

(Lidah orang yg berakal berada dibelakang hatinya, sedangkan hati orang bodoh berada dibelakang lidahnya ( Ali bin Abi Thalib )

Presiden Jokowi itu sosok pemimpin yg hebat,
Lidahnya yg bersih mencerminkan hatinya yg bersih, bicaranya tenang dan santun, tidak emosional dan selalu sabar, itulah lidah orang yg berakal yg berada dibelakang hatinya, hati yg penuh kebaikan, Presiden yg tidak mementingkan diri sendiri, Jokowi pemimpin baik yang wajib kita bela.

Andi Naja FP Paraga

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here