Pilkada Serentak Rabu 9 Desember 2020 kemarin sudah selesai bahkan beberapa daerah sudah melaporkan hasil perhitungan suara final versi Quick Count(QC). Untuk Sementara Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur Sulawesi Utara yang didukung (K)SBSI Sulut unggul jauh dari paslon lainnya.

Nampaknya tidak ada suara gemuruh kemenangan dari Propensi lainnya baik Paslon Gubernur-Wakil Gubernur, Bupati-Wakil Bupati dan Walikota-Wakil Walikota yang didukung (K)SBSI didaeranya masing-masing selain dari Sulawesi Utara baik gemuruh lewat Group WhatsApp maupun Sosial Media lainnya.

DPC FPPK Kutai Timur sempat melaporkan hasil perhitungan suara sementara Pilkada Kabupaten Kutai Timur Rabu 9 Desember 2020 pukul 21.00 WIB yang menempatkan Paslon dukungan mereka berada pada posisi kedua dengan selisih suara yang jauh dari peraih suara terbanyak.

Demikian pula dari Pilkada Walikota-Wakil Walikota Medan Sumatera Utara dimana Pasangan Bobby Akhyar Nasution memimpin 50 persen lebih suara dibanding pesaingnya. Kabar dari Pilkada Jambi pun sepih dari perbincangan di Group WA.

Tidak beda jauh dengan Kabar Pilkada Kalimantan Utara dimana SBSI pun memiliki Paslon yang didukung ditingkat Kabupaten. Berbeda dengan hari-hari sebelumnya ketika beberapa hari sebelum digelar Pilkada suasana Group WA sangat ramai dengan diskusi bahkan perdebatan.

Informasi dari Pulau Jawa tak kalah sedihnya dari yang lainnya. Paslon Dukungan DPC FSBSI Kabupaten Bandung sudah tak terdengar dibicarakan. Demikian pula Pilkada di Jawa Tengah, DIY Jogjakarta dan Jawa Timur sangat sepi dari group WA atau informasi lewat WA pribadi Pengurus SBSI dari Pulau Jawa.

Sedikitnya berita kemenangan Paslon dukungan (K)SBSI didaerah menandakan sedikitnya kemenangan. Sulit dibayangkan mengharap kelanjutan MoU dari Paslon yang tidak menang dan tidak mungkin menagih janji kepada Paslon pemenang yang tidak didukung disaat Pilkada.

Membaca kenyataan ini (K)SBSI di daerah harus segera membanting stir dan tidak larut dalam suasana yang tidak menyenangkan itu. Mereka harus kembali fokus pada pola yang lazim saja yaitu merekrut anggota, kencangkan konsolidasi lewat Diklat Batra dan BTC serta LTC dan tetap solid dalam advokasi.

Sepertinya kabar dari Kawasan Indonesia Timur pun sepih dari berita kemenangan Paslon dukungan Pengurus (K)SBSI padahal ada Pilkada Bupati di 2(dua) Propensi di Bumi Cendrawasih. Hal ini dibuktikan dari komunikasi Humas (K)SBSI dari Indonesia Timur sejak tgl 9 hingga 10 Desember 2020 yang tidak melaporkan hasil pilkada.

Dukungan Politik dan Pemerintah untuk membesarkan SBSI didaerah Indonesia Timur menjadi harapan Pengurus (K) SBSI di Wilayah ini karena budaya Top Down masih sangat kental. Namun tidak boleh hal ini mengurangi gerak aktifitas perekrutan dan sosialisasi SBSI. Politik memang mampu merubah keadaan tapi bukan satu-satunya jalan untuk membesarkan SBSI.

Salam
Redaksi SBSINews

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here