Oleh: Andi Naja FP Paraga

Saai ini mungkin seluruh perhatian bangsa lebih tersita kepada Pemilihan Umum (Pemilu) baik legislatif dan presiden secara serentak.

Issue Pemilu mendominasi issue-issue lainnya seperti Peringatan Hari Buruh Se Dunia (Mayday) 2019. Hal ini dapat dipahami mengingat Kaum Buruh pun sedang menimbang – nimbang atau mungkin sudah memutuskan siapa Calon Legislatif dan Calon Senator yang akan dipercaya untuk membawa dan memperjuangkan Aspirasi mereka di Parlemen Periode 2019 – 2024.

Disaat yang sama Kaum Buruh pun sedang menggadang gadang Calon Presiden dan Wakil Presiden ke-8 yang akan memimpin Indonesia lima tahun kedepan.

Walaupun Faktanya organisasi buruh berbeda – beda pilihan namun pasti mereka telah menitipkan sejumlah programnya kepada Capres – Cawapres yang diusungnya.

Kita tunggu saja pasangan mana yang mendapatkan dukungan mayoritas rakyat indonesia.

Namun menariknya 13 hari atau tepatnya kurang dari dua minggu setelah pemihan umum justru berlangsung peringatan Mayday.

Seperti apa nuansa Mayday 2018 mengingat nuansa itu sangat ditentukan oleh hasil pemilihan umum pada 17 April 2019. Jika Capres-Cawapres 01 keluar sebagai pemenangnya kemungkinan besar issue Mayday tidak jauh berbeda dengan tema-tema selama empat tahun terakhir ini. Setidaknya UU Ketenagakerjaan No.13 tahun 2003, PP 78/2015 masih menjadi tema menarik mengingat Capres-Cawapres 01 menjanjikan untuk meninjau kembali PP 78/2015 tentang Pengupahan.

Sebaliknya sekiranya Pasangan Capres-Cawapres 02 menjadi pemenang ceritanya akan menjadi lain mengingat pasangan ini telah melakukkan Kontrak Politik dengan salah satu Konfederasi Serikat Buruh dan berjanji untuk membuat perubahan besar di Sektor Ketenagakerjaan. Bisa jadi akan ada penggantian atau perubahan atau sekedar perbaikan regulasi, akan tetapi intinya akan berbeda nuansa yang dihadirkannya selama 5 tahun kepemimpinannya.

Nuansa Mayday 2019 sekali lagi sangat ditentukan oleh hasil Pemilihan Umum 2019 dan oleh karena rasanya seluruh Serikat Buruh tentu menunggu hasil pemilu.

Hingga hari ini bisa dihitung dengan jari SB/SP yang telah mencoba mengkonsep kegiatan Mayday 2019, namun itupun tetap menunggu hasil pemilu. Umumnya tentu saja Mayday adalah sebuah perayaan yang dilangsungkan dengan suka cita bahkan dengan aksi – aksi demonstrasi yang berisi koreksi terhadap kebijakan dibidang ketenagakerjaan yang sedang berlangsung.

Mari kita menunggu.

(ANFPP 08/04/2019)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here