Metode yg digunakan oleh vaksin Nusantara adalah menggunakan sel dendritik dengan cara kerja sebagai berikut : vaksin itu nantinya akan mencari dari sel dendritik autolog atau komponen dari sel darah putih, yang kemudian dipaparkan dengan antigen dari Sars-Cov-2.
Nantinya, setiap orang akan diambil sampel darahnya untuk kemudian dipaparkan dengan kit vaksin yang dibentuk dari sel dendritik. Kemudian sel yang telah mengenal antigen akan diinkubasi selama 3-7 hari. Hasilnya akan diinjeksikan ke dalam tubuh kembali.

Di dalam tubuh, sel dendritik tersebut akan memicu sel-sel imun lain untuk membentuk sistem pertahanan memori terhadap Sars Cov-2. Pola kerja ini bagus tetapi untuk mencapai Herd Immunity 70% penduduk Indonesia atau sekitar 181 juta jiwa akan sangat lama sekali.

Apakah dengan dikirimnya Dr. Terawan sebagai Duta Besar Indonesia di Spanyol merupakan lobby kuat mafia vaksin, tentu ini harus dibuktikan sebab saat ini Indonesia butuh vaksinasi massal bukan individu.

VAKSIN MERAH-PUTIH :
Kemudian ada suara seolah pemerintah tidak konsisten pada produksi dalam negeri terutama soal vaksin adalah tidak berdasar samasekali. Sebab proses pembuatan vaksin Merah-Putih oleh Lembaga Eijkman masih terus berlangsung, dan akan masuki uji klinis mulai pada bulan Juni 2021 ini. Diperkirakan vaksin Merah-Putih siap edar pada kuartal pertama tahun 2020.

Jadi persoalannya adalah vaksin Nusantara berbasis individu sedangkan vaksin Merah-Putih berbasis massal. Sedangkan yang dibutuhkan oleh negara kita maupun dunia saat ini adalah vaksin yang bersifat massal. Kalau liat cara kerjanya vaksin Nusantara mirip dengan metode convalescent plasma yang selama ini sedang juga berlangsung.

Saat ini banyak sekali hoax berkembang dan hal itu juga melanda pikiran para pendukung Presiden Jokowi yang dianggap tidak konsisten terhadap ucapannya sendiri soal mencintai produk dalam negeri, kemudian digoreng sedemikian rupa dan dikaitkan kepada nasib vaksin Nusantara besutan Dr. Terawan. Hal ini mereka lakukan tanpa mempelajari lebih dulu mengenai apa itu metode yang digunakan (Sel Dendritik). Bahkan apakah para striker Medsos ini lupa atau pura-pura tidak tahu bahwa Proyek Vaksin Merah-Putih tetap jalan terus.

Akhir-akhir ini saya mempertanyakan keanehan sikap pendukung Jokowi, seolah pakar tapi tak pakai pikir.

Jakarta, 12 Maret 2021
Novy Viky Akihary

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here