KUPANG SBSINews – Setelah sekian lama vakum dan hampir tidak terdengar gema jejak aktivitasnya, akhirnya SBSI NTT kembali di gagas dengan dimulai oleh Merlyn Patresya, SH. seorang advokat mudah asli NTT yang sekian lama beraktivitas di Jakarta bersama Dewan Pengurus Pusat SBSI, dan akhirnya gerakan itu dimulai pada Sabtu (25/07) di Kupang.
Pekerjaan awal Merlyn setelah pulang kampung adalah mencari untuk menemu Korwil NTT yang pernah diberikan mandat untuk membentuk dan menggelorakan SBSI NTT. Setelah beberapa saat mencari Korwil yang pernah memegang mandat yaitu Amzal Mauta, akhirnya ditemukan dan perjumpaan pun terjadi yaitu pada Sabtu (25/07/2029) disebuah tempat di Kota Kupang.
Dalam perjumpaan itu ada garis besar pembahasan, walaupun mereka hanya berdua adalah membincangkan kondisi SBSI NTT dari segi kelemahan, potensi yang ada dan rencana kedepan.
“Kita berbicara tentang kondisi SBSI di NTT, yaitu kurangnya pemahaman buruh di NTT terkait manfaat berserikat, dan masih adanya rasa takut untuk berserikat dikarenakan takut akan kehilangan pekerjaan karena berserikat oleh pemberi kerja dianggap menentang sebagai pembankangan,” jelas Merlyn.
Kebanyakan di NTT buruh yang bekerja dibidang jasa dan informal dalam skala menengah kebawah tetapi serikat buruh yang ada masih sangat sedikit. “Dalam waktu dekat Kita juga akan melakukan kunjungan ke ke Disnakertrans propinsi untuk silaturahmi dan sekaligus menyampaikan bahwa hanya SBSI Muchtar Pakpahan yang legal, karena masih ada kabar bahwa ada SBSI yang aktif dan menangani kasus buruh,” lanjut Merlyn.
Ada juga rencana lain yaitu membentuk kembali kepengurusan Korwil (K)SBSI yang baru dengan berkolaborasi dengan pengurus lama, yaitu Korwi non aktif Amzal Mauta. (SM)