SIAPAKAH yang tidak mengenal Saddam Husein? Mantan Presiden Irak tersebut dikenal sebagai sosok penuh kontroversial sepanjang hidupnya. Seorang Perwira berpangkat Kolonel mengkudeta Presiden Irak sebelumnya dan memerintah dengan otoriter namun rakyatnya merasa puas dengan pelayanannya.
Negeri Irak yang berjuluk Negeri Seribu Satu Malam dapat diwujudkannya sehingga mencengangkan Negara-negara yang mengaku sangat demokratis. Namun Saddam Husein terjebak pada permainan kotor salah satu negara Adidaya, sehingga memaksanya berperang melawan Iran saudaranya sendiri selama kurang lebih 8 tahun.
Ia pun terpancing memerangi Kuwait dan sejak saat itu berakhirlah koalisi Irak dengan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya. Saddam Husein akhirnya ditetapkan sebagai musuh besar NATO dan digulingkan dengan cara-cara diluar akal sehat.
Namun sejarah mencatat menjelang akhir kekuasaannya sebelum diserang NATO, Saddam Hussein mengirim seluruh pesawat terbang Irak ke Negeri Iran untuk diselamatkan. Sekiranya ia punya cukup waktu mungkin saja seluruh harta kekayaannya bisa ia waqafkan kepada negara lain atau mungkin saja ia sudah melakukannya melalui tangan orang lain.
Tetapi sikapnya menantang Amerika Serikat dengan sekutunya dengan menginvasi Kuwait yang juga sekutu barat di Timur Tengah menggerahkan Negara Imperialis tersebut. Selepas Saddam Husein Wafat Negara Irak dan Negara Iran justru menjadi tetangga yang baik bahkan bersama-sama membasmi ISIS yang di Irak nilai merupakan sebuah kelompok teroris bentukan USA itu.
Kini kedua negara begitu konsisten mendukung gerakan perlawanan melawan Imperialisme barat yang berbungkus HAM (Hak Azasi Manusia).
Diakhir hidupnya, Saddam Husein telah merubah pandangan dunia dari sahabat Imperialisme menjadi musuh Imperialisme. Itulah langkah yang tepat mengakhiri kehidupannya dengan kebaikan.
BACA JUGA: http://sbsinews.id/rocky-gerung-di-tengah-intelektual-killers-melawan-arus-dan-menetang-badai/
Rupanya rezim setelah Saddam Husein pun memanfaat kebencian barat menyingkirkan Saddam namun setelah itu Rezim baru itu dibenci Imperialisme. Saddam Husein memang sudah harus berakhir dan mengakhiri kontroversial akan dirinya.
Sejalan dengan pengalaman itu, Indonesia memiliki juga pengalaman berharga pasca kemerdekaan dikepung oleh sekutu Belanda,Inggris dan Amerika Serikat. Rakyat Indonesia bangkit berjuang mempertahankan Kemerdekaan dan berhasil memukul mundur pasukan sekutu di Surabaya.
Adalah Bung Tomo tokoh bangsa yang berhasil mempermalukan pasukan koalisi Belanda, Inggris dan Amerika Serikat hingga Surabaya dipenuhi bangkai-bangkai pasukan sekutu. Arek-arek Suroboyo bahkan mengantar Jenderal Mallaby ke akhirat dengan kondisi mati. Jenderal congkak ini menghembuskan nafas terakhirnya di Kota Hiu Buaya itu.
Mungkinkah Saddam terinspirasi selogan Bung Karno: Amerika kita Setrika Inggris kita Linggis, mungkin ya. Namun setidaknya Saddam sudah membuktikan bahwa ia bisa berganti sekutu dengan benar diakhir-akhir kehidupannya.
Ditulis Oleh: Andi Naja FP. Paraga