Mengenang George Habash, pendiri PFLP (Front Rakyat Untuk Pembebasan Palestina) yang wafat 26 Januari 2008…George Habash kelahiran kota Lydda yang kemudian dicaplok Israel. Keluarga Habash menjadi pengungsi di Yordania.
George Habash kuliah kedokteran di Universitas Beirut dan menjadi lulusan terbaik tahun 1951. George kemudian mendirikan klinik rakyat untuk para pengungsi Palestina.
Di tahun 1967 George Habash beralih menjadi pejuang gerilya dan mendirikan PFLP. Kelompok ini menjadi yang terbesar kedua setelah Fatah.
Kelompok ini menolak segala bentuk perundingan dan meyakini perjuangan bersenjata sebagai satu-satunya jalan.
PFLP melakukan serangan-serangannya tidak hanya di Timur Tengah tapi juga di negara-negara NATO, hingga dimasukkan daftar teroris internasional oleh Amerika.
Setelah kesehatannya menurun Grorge Habash mengundurkan diri tahun 2000 dan tinggal di Amman Yordania. George hidup sederhana dan menolak uang pensiun bulanan dari sumbangan orang-orang kaya Palestina.
26 Januari 2008 sang pejuang yang dijuluki ‘al Hakim’ itu meninggal akibat serangan jantung. Beliau dimakamkan di Amman setelah didoakan di Gereja Orthodox Yunani di kota itu. Ratusan ribu warga Gaza dan Tepi Barat turun ke jalan untuk menunjukkan belasungkawa.
Otoritas Palestina menyatakan masa berkabung 3 hari. Sementara musuh-musuhnya bergembira. Majalah Time menulis obituari dengan judul ‘Godfather Teroris Kristen Mati’. New York Times juga menulis dengan judul yang hampir sama.
Namun bagi rakyat Palestina George Habash adalah pahlawan yang paling dikagumi.
Penulis
Andi Naja FP Paraga
Koord HUMAS DPP (K)SBSI