Pejuang Sumbawa Pernah Dituduh Lakukan Gerakan Bawah Tanah
Bangsa yang besar seperti diungkapkan Bung Karno adalah bangsa yang menghargai dan menghormati jasa para pahlawannya.
Bagi bangsa Indonesia bulan November adalah hari bersejarah dalam mengenang jasa para pahlawan, yakni pada tanggal 10 November bangsa Indonesia setiap tahun memperingati hari Pahlawan, guna meneladani semangat dan nilai kepahlawanan dengan menjadikan Pahlawan sebagai panutan bagi generasi penerus bangsa.
Di Tanah Sumbawa, dalam sejarah perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia tim redaksi KMCNews media group Siberindo, mencoba menelusuri siapa saja sosok yang dikaitkan dengan tokoh pejuang di daerah ini, salah satu diantaranya nama yang patut dikenal publik saat ini yakni Lalu Mangandaralam.
Bagi tau Tanah Samawa yang pernah hidup ditahun 1945 kebawah tentu mengenal sosok ini, bagaimana perjuangannya dalam mempelopori gerakan bawah tanah menghadapi Belanda kala itu, dengan membentuk Gesindo Gerakan Rakyat Memerdekakan Bangsa.
Seperti dikutip KMCNews dari Buku Kumpulan Arsip Sejarah Budaya Kabupaten Sumbawa yang diterbitkan Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Sumbawa tahun 2008, dari sekian tokoh yang memliki sejarah dalam perjuangan rakyat menghadapi Belanda, nama Lalu Mangandaralam tercatat salah satunya.
Sebagai salah satu tokoh Sumbawa yang berpengaruh saat itu tahun 1947, dalam perjuangannya di tanah Samawa, Lalu Mangandaralam pernah ditangkap kemudian ditahan Pemerintah Belanda kemudian dipukul dan disiksa di penjara Sumbawa Besar hingga kemudian dihukum 4 tahun penjara dan diasingkan atau dibuang ke Kupang Nusa Tenggara Timur, saat itu dalam penjara di Kupang beliau bersama Bung Karno.
Sejarah kemudian mencatat paska agresi Belanda di Indonesia, dan Indonesia benar-benar merdeka kemudian Presiden Soekarno berkuasa, berkat perjuangannya Lalu Mangandaralam mendapat tanda jasa pahlawan dari Presiden Soekarno pada tanggal 10 November tahun 1958, kemudian piagam tanda kehormatan Satpalantjana Karya Satya dari Presiden Soeharto tahun 1969 saat Lalu Mangandaralam bertugas dalam kariernya sebagai Kepala Kantor Perbendaharaan Negara di Banjarmasin.(K*)
SUMBER : KABARMEDIACITRA.COM