Berikut ini Jawaban Ristadi Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN).”Kami sudah berusaha bersatu, tapi.
Pesan kritikan kepada saya akhir-akhir ini banyak lagi masuk melalui inbox FB, WA atau saat webinar yaitu intinya soal kenapa sih pimpinan/elit serikat pekerja/serikat buruh tidak bisa atau tidak mau bersatu ?
Saudaraku.. ketahuilah, usaha untuk bersatu kami selalu coba lakukan, pertemuan2 untuk menyamakan ‘frekwensi’ sering kami lakukan. Namun ya begitulah ada yg mau dan bisa, ada juga yg tidak
Akhirnya harus kita sadari itulah fitrah manusia yg berbeda2 dan dijamin oleh sistem yg bernama ‘demokrasi’ dengan UU kebebasan berserikatnya. Demokrasi dan kebebasan berserikat memang bak pisau bermata dua, ruang2 kebebasan tersalurkan tapi ketidaksepahaman yg berujung perbedaan lalu berjalan sendiri2 tak terelakan.
Ini semua terjadi disemua sektor komunitas kok, kalangan akademisi begitu banyak organisasi2nya, bahkan terjadi satu nama organisasi mahasiswa terbelah dua kepengurusan. Ormas keagamaan juga banyak padahal satu entitas satu nama agama dst dst.. Demikianpun di komunitas buruh, ratusan serikat berdiri
Maka saya berkesimpulan, sudahlah tak usah memaksakan untuk bersatu, biarkan yg mau bersatu ya bersatulah, yang tidak mau ya ndak apa2, itu hak masing2, karena itulah konsekwensi demokrasi dan kebebasan berserikat, yang penting tetap saling menghargai dan menghormati
Salam persahabatan,
Ristadi, Presiden KSPN