Oleh : Andi Naja FP Paraga
Peringatan Hari Kelahiran Nabi Muhammad sudah menjadi tradisi yang sudah mendunia.
Dahulu Peringatan Maulid hanya terlihat di Asia khususnya di Indonesia dan Malaysia, di Timur Tengah hanya di Irak, Iran dan Yaman. Namun kini Peringatan Maulid sudah meluas hingga Eropa, Amerika bahkan Afrika.
Abad 19 hingga Abad 21 memang terjadi perubahan besar terutama keingintahuan masyarakat dunia terhadap figur-figur sentral agama – agama besar di dunia.
Di Indonesia tradisi Maulid biasanya berlangsung berbulan – bulan dimulai dari bulan Rabiul Awal hingga memasuki bulan Rajab. Berbagai pola peringatan Maulid pun dilakukan mulai dari memperlihatkan hasil bumi, membuat kue – kue tradisional lalu diarak menuju tempat peringatan Maulid seperti di Mesjid dan Mushollah(langgar).
Ada juga peringatan Maulid di rumah – rumah yang diselenggarakan pemilik rumah dengan prosesi yang sama dengan Peringatan Maulid di Mesjid dan Mushollah.
Namun dibalik kegembiraan Umat Islam akan kehadiran bulan Maulid Nabi terdapat kekhawatiran besar akan semaraknya politisasi acara keagamaan untuk tujuan pemenangan dalam kontestasi pemilu 2019.
Narasi-narasi ceramah Maulid acapkali tidak berbicara tentang sejarah dan riwayat hidup Nabi Muhammad tetapi sebaliknya lebih banyak bicara tentang dinamika perpolitikan nasional akhir – akhir ini. Acapkali peringatan Maulid kering dari substansi perayaan yang sangat dibutuhkan Umat Islam.
Tentu Komisi Pemilihan Umum(KPU) dan Badan Pengawas Pemilu(Bawaslu) sebagai lebaga negara penyelenggara dan pengawas pemilu harus bekerja lebih keras lagi dan terpanggil secara moral untuk memastikan suasana kebatinan Umat Islam selama peringatan Maulid Nabi tetap terawat dan terjaga. KPU dan BAWASLU harus bisa meyakinkan kita selama bulan-bulan peringatan maulid tak tercemari narasi – narasi politik black campaign dan negative campaign.
Sudah saatnya rana keagamaan tidak terpolitisasi agar nuansa keagamaan pada peringatan Maulid menciptakan pemahaman yang lebih mendalam terhadap kegiatan keagamaan yang sedang diselenggarakan.
Sudah lama kita merindukan suasana Maulid yang mencerahkan bahkan mengilhami setiap Muslim untuk mengintegrasikan budi pekerti Nabi Muhammad sebagai suri tauldan Umat Islam dalam kehidupan sehari-hari baik sebagai warga di lingkungan tempat tinggalnya bahkan umat islam indonesia sebagai bagian dari bangsa indonesia.