SBSINews – Sudah beberapa hari terakhir, media sosial digemparkan dengan unggahan foto dan video berisi gambar kawasan Masjidil Haram di Mekah yang diserbu jutaan serangga hitam. Belakangan diketahui, serangga itu adalah jangkrik hitam. Serangga tersebut diketahui mulai menyerbu kawasan Masjidil Haram, sekolah, rumah serta masjid-masjid lain yang ada di Arab Saudi sejak Sabtu (5/1) lalu.
Kondisi ini sangat jarang terjadi. Dilansir dari The National, Kamis (10/1), pemerintah Mekah sendiri telah membenarkan fenomena yang membuat warganya kebingungan itu.
“Pada Sabtu malam saya berdoa di Masjidil Haram dan serangga ada di mana-mana, masjid menarik mereka, tidak hanya di halaman, tetapi bahkan di sekitar Kabah. Saya telah tinggal di Mekah seumur hidup dan saya belum pernah menyaksikan sesuatu seperti ini sebelumnya,” kata warga Mekah, Abdulwhab Soror seperti dikutip The National.
Pemerintah kota Mekah sendiri tidak tinggal diam terkait kondisi ini. Sebanyak 130 orang dikerahkan untuk membersihkan kawasan Masjidil Haram dari serangga tersebut.
“Kami fokus pada bidang reproduksi dan pengembangbiakan serangga, selokan, dan sumber air terbuka di sekitar pekarangan Masjidil Haram dan di semua toilet bekas luka di pekarangan masjid,” kata pemerintah kota.
Mereka kemudian menerbitkan foto-foto tim perlindungan lingkungan saat menyemprotkan pestisida di daerah-daerah sekitar Masjidil Haram. Warga Mekah memberi tahu The National bahwa serangga itu terlihat di lingkungan lain di Mekah.
Fenomena itu membuat bingung pengamat hewan. Manajer dan penasihat ilmiah keanekaragaman hayati terestrial di WWF dan Emirates Nature, Dr Jacky Judas, mengatakan, fenomena ini terjadi untuk pertama kalinya.
“Ini adalah pertama kalinya bagi saya untuk melihat spesies ini dalam jumlah besar. Saya tidak terkejut bahwa orang mengatakan hal yang sama,” kata Judas
Judas mengatakan, sumber fenomena ini dapat muncul dari beberapa bisnis pembudidayakan jangkrik di Semenanjung Arab. Beberapa serangga itu bisa saja melarikan diri dan menyebar ke Mekah. Dia bekerja untuk mengidentifikasi spesies tetapi mengatakan mereka mungkin terkait dengan jangkrik spesies, Gryllus campestris.
“Ini bisa menjadi insiden di mana satu jangkrik penangkaran melarikan diri dan menyebar dalam jumlah besar, jika tidak, mungkin ada kondisi khusus yang mendukung perkembangbiakan mereka,” kata dia. [RN]