Aneh, karena semua unsur dan sifat biologi ada padanya, tapi manusia di luar jenis itu semua. Manusia ibarat gambar abstrak, yang apabila dilihat dari semua arah akan menampilkan wujudnya yang berbeda-beda.

Secara psikologis, prilaku manusia tdak pernah tetap dan stabil. Kadang mirip hewan, tapi bukan hewan. Kadang mirip malaikat, tapi bukan malaikat. Bahkan kadang mirip iblis, tapi bukan iblis.

Manusia adalah makhluk yang membingungkan untuk dimengerti. Dia bukan jenis tetumbuhan, bukan jenis benda mati, bukan jenis hewan, bukan jenis malaikat, dan bukan pula jenis iblis. Tapi sifat-sifat biologi, hewani, malakuti dan iblis syaitoni ada padanya.

Aneh bukan? Malaikat pun bingung memahami manusia. Ketika Allah hendak menjadikan manusia sebagai khalifah: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Kata Allah.

Spontan malaikat protes dan berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu, orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?”.(qs/1/30).

Malaikat memahami manusia sebagai makhluk yang berkarakter perusak, pembuat onar, egois dan suka menumpahkan darah, tidak layak jadi khalifah. Tapi, ada rahasia yang tidak diketahui malaikat, yang karenanya manusia terpilih sebagai kholifah. Allah menjawab: “sesungguhnya Aku tahu sesuatu yang tidak kamu ketahui”.

Bukan hanya malaikat, Iblis pun ikut bingung. Ketika Allah menyuruhnya sujud kpd Adam, Iblis protes dan menolak: “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?”, tegur Allah. Iblis menjawab; “Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah”.(qs/7/12).

Dasar Iblis, meskipun tidakk paham tetap saja sombong. Iblis merasa dirinya lebih mulia krn dicipta dari api, sedang manusia dari tanah.

Baik malaikat maupun iblis, keduanya gagal memahami manusia, karena masing-masing hanya melihat dari satu sisi yang berbeda. Iblis melihat dari sisi materi penciptaan (tanah), sedang malaikat melihat dari sisi karakter hewani. Padahal manusia tdk hanya terdiri dari unsur tanah dan hewani, tapi juga ada unsur2 lainnya, yaitu: “insaniyatul insan” (kemanusiaa manusia), dan itu yang tidak dipahami oleh malaikat dan iblis.

Jangankan malaikat dan iblis, manusianya sendiri kadang tidak memahami dirinya sebgai manusia, bahkan sering kali memposisikan dirinya sebagai makhluk jenis lain.

Lihat saja prilaku mereka Ada yang sombong setinggi langit melebihi Iblis. Ada yang berprilaku mirip binatang buas, suka membunuh, mencakar dan merobek kehormatan saudaranya, menghasut, menghujat, memfitnah dan mengadu domba antar sesama, sprti iblis yang lagi kerasukan setan. Tampilan lahiriyahnya mirip manusia, tapi di hatinya bersemayam selruh jenis binatang dan hewan buas.

Di balik pakaian, jobah, sorban, jas, dan dasi, manusia mampu menyembunyikan semua kejahatannya. Dan atas nama keadilan mereka menjual rakyat, atas nama kesejahteraan mereka merampok, atas nama demokrasi mereka saling menjatuhkan. Pokoknya, mau jadi apa pun, manusia bisa. Mau jadi politisi, cukup dgn modal mulut besar. Mau jadi ulama, cukup dngn mengenakan sorban. Mau jadi daktor dan profesor, cukup dengan modal otak pas-pasan, apalagi sekarang banyak orang bodoh bersembunyi di balik S3.

Tapi ingat, jika mau jadi “MANUSIA”, kayaknya sulit dicapai,. Percayakah kamu? Dasar, manusia makhluk aneh. Selamat Akhir Pekan Saudaraku Semua Semoga Selalu Sehat, semangat dan bahagia bersama keluarga serta dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa

~ Andi Naja FP Paraga ~

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here