Oleh: Soni Blanterang de Rosari
Dunia ini diisi oleh orang baik. Dan salah satu orang baik itu bernama BU HARI. Hidupnya di masa tua diberikan sepenuhnya untuk berbagi dengan sesama.
Di rumahnya, di jalan Gurameh Raya, Perumnas Minomartani, Ngaglik Sleman, Bu Hari membuka usaha warung makan. Uniknya, di warung ini, sama sekali tidak ada kasir.
“Semua yang datang, monggo silakan ambil sendiri nasi, lauk, sayur dan teh hangat. Bayarnya suka rela seikhlasnya. Langsung dimasukkan sendiri dalam kotak. Tidak bayar juga tak masalah,” kata bu Hari sambil terus melepaskan senyumnya yg seolah selalu menempel di mukanya yang masih menyisahkan kecantikan di umurnya yg sudah mencapai 71 tahun.
Dari dulu, kata Bu Hari, sudah punya niat untuk berbagi dengan sesama. “Setelah suami saya meninggal, niat ini makin menggebu-gebu. 2 Desember 2018 saya mulai membuka warung ini. Dananya dari hasil tabungan saya selama ini dan juga dukungan anak2 yg sudah mentas semuanya. Kalau beras habis, langsung dikirim anak2 saya. Pokoknya saya tidak masalah hasil dari kotak. Kosong juga tidak masalah. Kalau masakannya habis malah senang banget rasanya,” kata Bu Hari.
Tapi warung ini hanya buka 3 hari dalam seminggu: Senin, Rabu dan Jumat. “Kalau hari lainnya saya olahraga, jalan2 muter kampung dengan teman2 satu wilayah. Bukanya dari jam 9 pagi sampai 5 sore.
Yang mau mampir di Warung BERBAGI milik bu Hari, datang saja ke Perumnas Minomartani. Oya, masakannya dijamin enak dan sedap karena bu Hari memang pintar masak.
Tapi harap diingat, kalau makan harus dihabiskan. Makanya di warung ini banyak tertempel tulisan: makan sepuasnya, bayar seikhlasnya. “Sebaiknya jangan ada yang disisakan waktu makan. Ingat, banyak sesama kita yg belum tentu sehari bisa makan sekali,” nasehat Bu Hari.
Terima kasih Bu Hari sudah berkenan berbagi. Semoga sehat selalu, Tuhan memberkati.
Soni Blanterang de Rosari, wartawan senior tinggal di Jogjakarta