Rizieq masih terus menerus membuat gaduh Indonesia. Seolah-olah seluruh rakyat Indonesia harus tahu dan menyimak perkembangan kasusnya. Seolah-olah seluruh rakyat Indonesia harus bertanggung jawab dengan apa yang menimpanya.
Rizieq menyusahkan banyak orang. Dari awal pulang ke Indonesia, Rizieq sudah menyusahkan pemerintah. Rizieq menyusahkan pengelola bandara, membuat fasilitas bandara dirusak oleh pendukungnya. Rizieq menyusahkan satgas covid-19 ketika menggelar maulid nabi. Rizieq menyusahkan pihak RS Ummi, menyusahkan aparat, juga menyusahkan para hakim.
Rizieq bahkan menyalahkan pemerintah atas apa yang sedang menimpanya. Saat membacakan eksepsi, Riizieq menyalahkan Mahfud Md perihal ledakan jumlah massa yang menjemputnya di Bandara Soekarno-Hatta sepulang dari Arab Saudi pada pertengahan November 2020. Rizieq menyebut kerumunan massa itu diizinkan oleh Mahfud.
Menanggapi tudingan Rizieq, akhirnya Mahfud MD mau tidak mau harus membongkar borok Rizieq biar publik tahu betapa bobroknya Rizieq. Mahfud MD menyebutkan fakta-fakta menarik tentang Rizieq.
Pertama, Mahfud MD menjelaskan bahwa Rizieq sedang menggiring opini seolah-olah dirinya yang bersalah. Rizieq sengaja melebarkan persoalan itu ke suatu hukum administrasi yang dilakukan oleh pemerintah dan itu tidak relevan sama sekali.
Hukum administrasi disini maksudnya adalah pemberian diskresi kepada Rizieq. Diskresi merupakan salah satu hak pejabat administrasi negara dalam menjalankan tugas, tetapi pelaksanaan tugas melalui diskresi tersebut hanya dapat dilakukan oleh pejabat yang berwenang.
Rizieq diberi diskresi oleh pemerintah berupa pemberian izin kepulangannya dijemput oleh massa pendukung dengan catatan, 1: Boleh menjemput;2. Jaga protokol kesehatan; 3. Diantar sampai rumah Petamburan. Begitu diantar ke rumah diskresi selesai, sehingga pelanggaran selanjutnya diberi sanksi hukum.
Pemberian diskresi ini dimanfaatkan oleh Rizieq sebagai alibi untuk menyalahkan pemerintah. Jahat memang. Kalau saat pulang Rizieq tidak diberi diskresi, bisa ngamuk-ngamuk, menuding pemerintah dzalim. Ketika diberi diskresi, justru dijadikan alibi untuk menyalahkan pemerintah.
Untungnya, menurut Mahfud MD, Hakim tidak akan mendengarkan itu karena memang nggak diperlukan. Sebab, hakim tahu yang dilakukan oleh Mahfud MD itu hukum administrasi, bukan hukum pidana. Sehingga nanti pasti akan punya ukuran-ukuran untuk menilai dakwaan itu tidak dari hukum administrasi negara tapi dari hukum pidana yang akan dilihat.
Mahfud menjelaskan apa yang dilakukannya itu dalam konteks hukum administrasi. Tidak relevan menurutnya jika Rizieq melebar ke hukum pidana. Mahfud menilai Rizieq hanya menggiring opini untuk menunjukkan seolah dirinya tidak salah.
Kedua, Mahfud menyebut bahwa Rizieq pernah mengucapkan terima kasih karena telah mengizinkan pulang. Namun, sekarang Rizieq malah menyalahkan dirinya. Ucapan terima kasih Rizieq disampaikan dala pidato pada malam setelah Rizieq pulang.
Dari pernyataan Mahfud MD, kita bisa menyimpulkan bahwa Rizieq seperti pepatah air susu dibalas air tuba. Rizieq mendapat air susu dari pemerintah berupa diskresi. Tapi Rizieq justru keliru dalam memahami diskresi tersebut sehingga malah melakukan pelanggaran. Padahal, diskresi tersebut bukan legitimasi untuk melakukan pelanggaran.
Setelah melakukan pelanggaran, Rizieq lalu diadili dan diproses hukum. Namun Rizieq tidak mau disalahkan. Dia menyalahkan pemerintah yang telah memberikan diskresi sehingga membuat dirinya melakukan pelanggaran. Jahat sekali.
Analoginya begini, Rizieq diberi hadiah pisau oleh seorang teman. Lalu Rizieq gunakan pisau tersebut untuk membunuh. Lalu ketika hendak diadili dan diproses hukum, Rizieq menyalahkan temannya yang memberinya pisau. Pasahal, temannya tidak menyuruh Rizieq untuk membunuh.
Analogi lain, Rizieq misalnya bertemu dengan perempuan berpakaian seksi dalam satu lift. Lalu Rizieq memperkosa perempuan seksi tersebut karena tak kuat menahan birahi. Ketika Rizieq ditangkap dan hendak diadili, Rizieq lalu menyalahkan perempuan seksi tersebut. Menyalahkan kenapa perempuan tersebut berpakaian seksi dan kenapa berada di lift tersebut berdua bersamanya.
Begitulah logika berpiikir Rizieq. Selalu mengambinggitamkan orang lain atas perbuatan jahat yang dilalukan. Selalu melempar baru sembunyi tangan. Setelah melakukan kejahatan tidak mau mengakui. Selalu merasa dirinya sebagai orang suci sehingga apa yang dilakukan dianggap sebagai suatu kebenaran yang haqiqi.
Semoga masyarakat Indonesia semakin paham watak Rizieq yang sesungguhnya seperti apa. Semoga semakin banyak yang sadar bahwa Rizieq tidak layak jadi panutan.
Andi Naja FP Paraga
Pemred SBSINEWS