Kayaknya ada yang mempermasalahkan efektivitas Light Rail Transit alias LRT Palembang di debat capres kedua kemarin ya?
Yuk kita simak ‘LRT Experience’, pengalaman konkret Adiyanti Firdausi, anak muda asal Jakarta Selatan yang beruntung bisa mencoba LRT saat berkunjung ke Sumatera Selatan baru-baru ini.
Salah satu syarat negara maju adalah tersedianya transportasi publik bagi warganya yang mudah dan murah, terutama dari pintu gerbang ibukota negeri menuju pusat kota.
Yuk, simak videonya…
Wong Kita Galo Palembang menyebutnya sebagai ‘sepur pucuk palak’ alias kereta api di atas kepala. Tarifnya diatur sangat murah. Hanya Rp 5 ribu untuk penumpang antar stasiun di luar bandara, dan Rp 10 ribu bila penumpang naik atau turun dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II. ‘
Usi menempuh perjalanan dari Bandara SMB II ke pusat kota Palembang pada sore hari, terhindar dari horor macet luar biasa. Jadi, jelas sekali kontribusi LRT ini untuk membantu mobilitas warga kota di tepian Sungai Musi itu.
“Saya ingin agar kereta ringan LRT Palembang bisa dijadikan contoh kota besar di Indonesia yang saya kira mulai padat dan macet dan membutuhkan transportasi massal. Dan ini akan lebih efisien dibanding dengan mobil pribadi,” kata Presiden Jokowi saat mencoba LRT yang total menghubungkan 13 stasiun dengan panjang 22,3 kilometer.
LRT Palembang menunjukkan, Indonesia mulai memenuhi tanda-tanda negara maju. Setidaknya, tak kalah dengan negara tetangga Siam dan Malaysia, misalnya.
Payo (artinya Ayo) Naik LRT Sumsel!
https://jokowidodo.app/post/detail/lrt-experience-di-sumsel-menjawab-keraguan