Tesla dikabarkan batal investasi di Indonesia dan memilih India sebagai tempat membuat mobil listrik. Tenang!! dunia belum berakhir, sama seperti ketika diputuskan pacar, dunia masih tetap berputar walaupun perusahaan yang dipimpin Ellon Musk tersebut tidak jadi investasi di Indonesia.
Berbicara soal Tesla, maka tidak bisa dilepaskan dari mobil listrik. Mobil listrik membutuhkan baterai Lithium-Ion dari Nikel, karena daya tampung jauh lebih tinggi dibandingkan besi. Dalam sekali cash sekitar 2-3 Jam, baterai dari besi hanya mampu membawa mobil berjalan sejauh 100 KM.
Oleh karena hal inilah kita tidak perlu takut dengan gertakan Tesla, karena jika Tesla mengganti Nikel ke besi untuk pembuatan baterai, maka perusahaan dia akan kalah dengan perushaan mobil listrik lain yang menggunakan Nikel. Silakan perhatikan proyeksi produksi baterai Lithium-Ion berikut ini :
Tesla bukanlah perusahaan satu-satunya yang memproduksi mobil listrik. Bolehlah Ellon Musk mempunyai nama besar, tapi orang-orang cerdas di dunia bukan hanya dia, apalagi jika sudah berbicara skala perusahaan, Ellon Musk saja tidak cukup untuk menguasai pasar mobil listrik.
Dan lagi, yang membutuhkan Nikel bukan cuma industri baterai, tapi juga Industri baja, stainless dan masih banyak lagi. Industri tersebut hampir 80% menyerap Nikel dunia, sedangkan baterai tidak lebih dari 10%. Eropa sampai menggugat ke World Trade Organisation karena mereka membutuhkan Nikel untuk industri bajanya.
Kita tidak perlu takut dengan koar-koar Ellon Musk di media sosial soal penggantian bahan dari Nikel ke besi, itu hanya sebagai upaya beliau menaikan daya tawar dalam negosisasi. Efek tersebut paling hanya beberapa hari, kecuali si anak kemarin sore Ellon Musk share paten baterai yang lebih efisien tanpa Nikel.
Kita harus paham bagaimana proses negosiasi negara kita dengan dia, kenapa si anak kemarin sore ini sampai koar-koar di Twitter, yang memang dihuni banyak sekali penggemarnya. Berikut penulis jelaskan secara singkat dengan bahasa awam agar dimengeri semua kalangan.
Ellon Musk ini adalah orang yang licik dalam bisnis, wajar namanya bisnis tapi jangan sampai negara kita mau dikadalin anak kemarin sore. Dia ingin membuat pabrik baterai di Indonesia karena ada Nikel, padahal awalnya yang diminta pemerintah tidak hanya pabrik baterainya, melainkan sampai dengan mobilnya.
Hasilnya? pemerintah mengalah karena Tesla berjanji akan membuat baterai dengan kapasitas besar di Indonesia atau yang dikenal dengan baterai ESS. ESS ini sangat penting untuk pengembangan PLTS, PLTA yang merupakan bagian dari program energi bersih pemerintah. Akhirnya deal dan Indonesia mengalah.
Karena Indonesia mengalah, akhirnya Tesla meminta lebih, dikasih hati minta jantung. Dia minta diberikan hak khusus soal pasokan Nikel dalam jumlah banyak dengan harga murah, tapi jelas pemerintah terhalang oleh pengusaha tambang di Indonesia.
Indonesia sebelumnya mungkin dianggap bisa ditekan, tapi pengusaha tambang di Indonesia seperti Bakrie dan Haji Isham bukan anak kemarin sore yang bisa dikadalin oleh si Ellon Musk. Pengusaha Israel Rothschild saja pernah dikadalin oleh Bakrie, ini anak kemarin sore mau ngadalin pengusaha-pengusaha besar di Indonesia? tidak semudah itu Ferguso!!
Akhirnya si anak kemarin sore, Ellon Musk curhat di twitter yang kebetulan banyak penggemarnya. Dia menjelek-jelekan pengusaha tambang Indonesia, seolah-olah tidak bagus dan sesuai ekspektasi dia. Bawa-bawa lingkungan jelas, supaya dibela oleh SJW-SJW otak udang. Terakhir dia ngancam akan beralih ke Besi, tujuannya menekan pemerintah agar menekan pengusaha lokal.
Sampai sini penulis rasa Indonesia jangan mau dipermainkan oleh si anak kemarin sore, apalagi jika Luhut sampai mengabulkan keinginannya. Jika sampai mengabulkan, maka fix Indonesia dikadalin. Tesla dan Ellon Musk hanyalah nama, mereka memiliki nama besar karena didukung oleh pemberitaan media barat juga.
Tapi soal uang? jujur penulis lebih berharap Indonesia fokus ke LG dan Panasonic. Pertama, mereka adalah pemasok utama pabrikan mobil listrik di Jepang dan Korea Selatan yang industri mobilnya tidak kalah dengan barat. Kedua, mereka memiliki pabrik di Indonesia tidak seperti Ellon Musk anak kemarin sore, yang hanya ingin mengeruk pasokan Nikel negara kita dengan harga murah.
Jadi maaf-maaf aja ya para fans Ellon Musk, bilangin sama jagoan kalian jangan pernah ngadalin Indonesia. Karena jika itu terjadi, hanya ada satu kata. Lawan!! Begitulah Kura-Kura.