1. Waktu 19 Maret hingga 12 April 2021
2.Kota
a. Makassar
b. Luwu Timur
c. Bone
Inti Konsolidasi :
1. Memastikan Eksistensi Pengurus Korwil dan DPC
2. Mengunjungi PK SBSI PT Vale Indonesia di Sorowako Luwu Timur
3. Analisa Potensi
Uraian :
Pertama : Korwil (K)SBSI Sulawesi Selatan sudah ada sejak 1992. Andi Masaguni SH bergabung di SBSI sejak tahun 2000 dari Sekretaris DPC lalu mrnjadi Ketua DPC dan selanjutnya dipilih sebagai Ketua Korwil SBSI Propensi Sulawesi Selatan.
Kondisi Pengurus Korwil (K)SBSI Sulawesi Selatan saat ini hanya terdiri dari Ketua Korwil dan Humas Korwil.
Rencana Reorganisir Pengurus Korwil sudah menjadi pembahasan selama di Makassar namun turunnya SP 1 dan SP 2 untuk seluruh Korwil nampaknya membuat tidak nyaman Ketua Korwil (K)SBSI Sulawesi Selatan sehingga reorganizir pengurus gagal
Namun Optimisme Ketua Korwil untuk melengkapi Kepengurusan Korwil sangat kuat, hanya saja ia tidak menginginkan asal ada orang. Andi Masaguni SH memiliki banyak teman dan kolega namun ia tetap berhati-hati untuk mengajaknya sebagai Pengurus Korwil.
Kondisi DPC – DPC SBSI Sulawesi Selatan per Kongres VI sesungguhnya tinggal tersisa 2 DPC saja yaitu DPC SBSI Makassar yg ditinggal pengurusnya dan DPC SBSI Luwu Timur
Kondisi ini terjadi tentu saja tidak serta merta tanpa sebab, salah satu penyebabnya adalah Dualisme SBSI serta Putusan MA 378 yg masih tak mampu meyakinkan pengurus dan anggota bahwa kita pemenang akibat gencarnya Penyimpangan Informasi oleh DEN KSBSI.
Kedua, Dampak dari Sakit (Patah Tulang) tabrakan Ketua Korwil membuat gerakan dan kegiatan spontan stagnasi.
Ketiga, bubarnya salah satu PK sebagai dampak PHK yang turut memberi dampak buruk pada Citra SBSI.
Yang sangat berdampak adalah kasus PHK Frans Erdi mengakibatkan mundurnya 500 orang lebih anggota SBSI PK PT EPFM dan PT Bintang Celebes
Keempat, dampak dirumahkannya 200 anggota PK SBSI PT KIMA akibat Covid19 membuat nasib anggota tidak jelas dan sulit untuk berkomunikasi.
Kelima : Tidak adanya Perhatian dan bantuan dari DPP (K) SBSI dan terkesan memberi modal SK saja.
Keenam : Perkara -perkara dari Luwu Timur langsung ditangani DPP (K) SBSI yang tidak ada Koordinasi dengan Korwil
Namun di Kabupaten Luwu Timur masih ada 4 PK SBSI, salah satunya PT Vale Indonesia. (3) yg lainya adalah PK dengan status Pekerja PKWT.
PK SBSI PT Vale Indonesia masih berjuang mempertahankan eksistensinya ditengah upaya penggerusan oleh FPE KSBSI dan 3 PK lainnya masih berjuang untuk menjadikan anggotanya menjadi PKWTT.
Ketua Korwil berpendapat untuk membangun kembali SBSI yang kuat di Provinsi Sulawesi Selatan dibutuhkan Anggaran/Dana yang memadai. Dukungan Program Kemitraan dan lain-lain
Laporan
Andi Naja FP Paraga
Jumat 23 April 2021