Ketua Parlemen Kuwait, Marzouq al-Ghanim menekankan kembali sikap negaranya dalam menolak normalisasi hubungan dengan rezim Zionis Israel.
Hal itu diungkapkan al-Ghanim dalam pertemuan dengan Sekjen Komite Pusat Gerakan Fatah Palestina, Jibril Rajoub pada Rabu (20/1/2021), seperti dilaporkan laman al-Ahed.
“Kuwait akan tetap mendukung Palestina dan tidak akan memasuki tahap normalisasi hubungan dengan Israel,” ucap al-Ghanim.
Dia menegaskan bahwa pendudukan tanah Palestina harus diakhiri, dan Kuwait menyambut persatuan nasional serta penyelenggaraan pemilu parlemen dan presiden di Palestina.
Pemerintah Kuwait berulang kali menekankan sikap negaranya terkait masalah Palestina dan menolak normalisasi hubungan dengan rezim Zionis.
Sejauh ini empat negara Arab yaitu Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko secara resmi menjalin hubungan diplomatik dengan Israel setelah mendapat tekanan dari Presiden AS Donald Trump.
Normalisasi hubungan empat negara Arab itu dengan Israel telah memicu penentangan yang luas di Dunia Islam. (IRIB Indonesia)