sbsinews– Dalam Perang 80 Tahun Belanda Melawan Spanyol, di mana Aceh yang pertama kali mengakui kedaulatan negeri Belanda pada awal-awal kemerdekaan Belanda dari Spanyol. Dinasti pertama setelah Belanda merdeka dari Spanyol adalah dinasti Orange, dengan Price Murist sebagai Kepala Negara.

Bantahan terhadap perjanjian ini terus dilancarkan oleh beberapa anggota Parlemen Inggris baik sebelum dan sesudah meletusnya perang antara Aceh melawan Belanda, seperti: Thomas Gibson Bowles telah menjawab dalam Surat kabar LONDON TIMES, 3 Februari 1874. Berbunyi:
Perjanjian Belanda-Inggris tahun 1871 sama sekali tidak dapat membebaskan Pemerintah Inggris dari kewajibannya menepati janji untuk mempertahankan Aceh menurut Perjanjian Pertahanan tahun 1819.

Maka adalah suatu pelanggaran umum yang luar biasa dan hina sekali untuk menolak menepati kewajiban yang timbul dari Perjanjian yang sudah ditanda tangani itu”(THE TIMES, London, 3 Februari 1874.

Sumber :
via esteemapp by muazii
Disalin oleh :
~ Andi Naja FP Paraga ~

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here