Tahun Ajaran Baru telah dimulai.Terkait dimulainya konsep kurikulum merdeka. Berdasarkan gagasan banyak pemikir, selain sekolah yang mengajarkan ilmu-ilmu pasti dan dasar sains seperti matematika, fisika, kimia, biologi dan seterusnya perlu kiranya ditanamkan ilmu-ilmu tepat guna untuk bekal di dunia nyata sejak dini pada kurikulum yang baru ini.
Selama ini ilmu dan mapel di sekolah dari SD sampai SMA ( ga termasuk SMK ) sebagian besar masih serasa abstrak bagi siswa alias belum benar-benar bersentuhan langsung dengan dunia nyata.
Tamat SMA aja dalam jumlah yang paling besar -cuma berapa persen aja yang bisa lanjut kuliah- rata-rata tamat SMA itu ga tau mau ngapain. Karena waktu di sekolah engga diajarin bekal untuk kerja atau wirausaha.
Untuk mengejar ketertinggalan dengan negara lain sejak SMP mestinya sekolah dengan SERIUS mulai memberikan ilmu wirausaha, ilmu bagaimana menjadi enterpreneur. Bahkan kalau perlu sejak kelas 4 SD cikal bakal semangat untuk menjadi enterpreneur itu mestinya sudah ditumbuhkan.
Setiap tahun lulusan SMP dan SMA terus bertambah numpuk. Sementara bekal mereka untuk bekerja belum memadai. Karena selama mereka sekolah ilmu yang dipelajari banyak yang belum bisa terpakai di dunia nyata. Seakan masih berada di awang-awang.
Anak umur SMP itu kalau diajarkan wirausaha mereka sudah mampu mencerna. Mereka pasti mampu memahami sistem ekonomi bagaimana, hiruk pikuk perputaran pasar dan modal gimana, perpindahan uang dalam skala kecil dan besar dan terutama sekali bagaimana produksi diciptakan.
Memang sih pengetahuan tentang wirausaha sudah diberikan namun terlalu sedikit dan seperti kurang serius, hanya sekilad doang. Belum menjadi prioritas utama atau ide dasar kurikulum sekolah. Gimana mau melahirkan banyak enterpreneur kali begini ?
Gimana ekonomi kita mau maju kalo mayoritas lulusan sekolah menengahnya ga tau mau ngapain…. ? Sebagian yang sarjana pun masih banyak yang bingung. Gimans ga bingung, karena sejak sekolah menengah mereka belum ngerti dunia usaha.
Redaksi SBSINEWS
29-07-2022
