Temu Wicara Apa Kabar Buruh Perempuan Indonesia.(sy)

JAKARTA, SBSINews.id – Dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Wanita Sedunia, Komisi Kesetaraan Gender Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) akan mengadakan diskusi bertajuk “Temu Wicara”.

Kegiatan bertemakan “Apa Kabar Buruh Perempuan Indonesia” tersebut akan diadakan di Gedung Biru SBSI Lantai 2, Jalan Tanah Tinggi II, No 25, Johar Baru, Senen, Jakarta Pusat dengan pembicara Ketua Umum Induk Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia (INKOWAPI) dan Istri Mentri Ketenagakerjaan Maria Hanif Dakhiri, Rabu (7/3/2018).

Kepada SBSInews.id Ketua Komite Kesetaraan Gender SBSI, Harida Bakri mengatakan tujuan dari temu wicara nantinya adalah untuk memberikan pemahaman, menyemangati khususnya wanita agar berani mengambil langkah nyata dan memberikan terobosan baru dalam membantu mewujudkan kesetaraan.

Sementara itu terkait dengan keberadaan komite kesetaraan gender Sekretaris Jenderal SBSI, Andi Naja FP Paraga mengungkapkan bahwa peran komite adalah sebagai alat bantu DPP SBSI dalam berkordinasi dan berdiskusi mendorong visi dan misi organisasi yaitu mewujudkan kesejateraan.

“Semoga dengan acara temu wicara nanti, bersama komite kesetaraan gender buruh wanita bisa mendapatkan ilmu dan pemahaman terkhusus untuk membantu buruh perempuan mewujudkan SBSI kuat,” ujarnya.

Dikutip dari id.wikipedia.org menuliskan bahwa Hari Perempuan Internasional atau diseluruh dunia dikenal dengan International Women’s Day dirayakan pada tanggal 8 Maret setiap tahunnya.

Ketua Komite Kesetaraan Gender SBSI, Harida Bakri.(ist)

Dalam sejarah tercatat, hari Perempuan Internasional pertama kali dirayakan pada tanggal 28 Februari 1909 di New York dan diselenggarakan oleh Partai Sosialis Amerika Serikat.

Hal tersebut tak terlepas adari demonstrasi pada tanggal 8 Maret 1917 yang dilakukan oleh para perempuan di Petrograd memicu yang terjadinya Revolusi Rusia.

Hari Perempuan Internasional secara resmi dijadikan sebagai hari libur nasional di Soviet Rusia pada tahun 1917, dan dirayakan secara luas di negara sosialis maupun komunis.

Pada tahun 1977, Hari Perempuan Internasional diresmikan sebagai perayaan tahunan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memperjuangkan hak perempuan dan mewujudkan perdamaian dunia.(syaiful)

Baca Juga: http://sbsinews.id/pilgub-sumut-ini-alasan-sbsi-mendukung-paslon-djarot-sihar/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here