SBSINews – Kondisi perusahaan baja plat merah, PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) sangat berat. Utang yang mencapai Rp 30 triliun, Komisaris Krakatau Steel, Roy Edison Maningkas, mengatakan BUMN baja ini dijarah habis-habisan.
“Utang Rp 30 triliun, perusahaan ini sudah dijarah habis-habisan, saya masuk [2015] ini sudah dijarah habis-habisan,” kata Roy kepada CNBC Indonesia, Rabu (24/7/2019).
Namun, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, mengatakan kondisi Krakatau Steel baik-baik saja. Rini mengklaim kondisi Krakatau Steel sudah jauh lebih baik saat ini, meskipun tak memungkiri diperlukan adanya perbaikan internal di Krakatau Steel.
“Direksinya ada, dewan komisarisnya, mereka sudah melakukan banyak hal perbaikan, tadinya proyeknya terhenti bisa diselesaikan, rekstrukturisasi utang juga diselesaikan,” tegas Rini di Istana Kepresidenan, Bogor hari ini.
Pada kesempatan itu, Rini mengaku sama sekali belum mengetahui kabar pengunduran diri tersebut, meskipun kabar ini sudah tersebar luas di masyarakat.
“Belum. Belum sama sekali. Ini kan komisaris. Kalau dia mau nulis, tapi saya belum terima. Jadi saya belum tahu. Jadi bicara dengan deputi. Saya belum dapat kabar,” kata Rini.
Seperti diketahui, komisaris independen PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Roy Maningkas secara resmi mengajukan surat pengunduran diri kepada Kementerian BUMN.
Salah satu alasan Roy Maningkas mengundurkan diri, didasari oleh pengujian Blast Furnace yang dipaksakan untuk selesai dalam dua bulan agar dapat diterima Krakatau Steel.
Padahal, begitu banyak item yang harus diuji keandalan dan keamanan, tidak mungkin hanya diuji dalam dua bulan, padahal dalam kontrak minimal 6 bulan pengujian. (Sumber: CNBCIndonesia)