Prof. Mahfud MD (MMD) bilang:
“Menteri Agama tidak berdaya menghadapi praktik curang yang dilakukan (Ketum PPP) Rommy. Sehingga jabatan-jabatan dimainkan.”
Saya cenderung utuk PERCAYA kepada Prof. MMD. Mengerikan jika PJ tak segera MEMBABAT HABIS praktik lancung di lembaga Negara yg ditugasi mengurus persoalan bangsa terkait dengan kehidupan BERAGAMA dan ummat beragama itu.
Naga-naganya, korupsi di Kementerian tersebut sudah begitu akut, ibarat kanker stadium 3 atau 4. Bukan hanya yang di pusat, tetapi menggurita sampai di lapis terbawah. Korupsi itu bukan hanya dilakukan oleh oknum di lembaga tersebut., tetapi sudah BERKOLUSI dengan para politisi dan parpol!
Skandal OTT ROMI adalah indikasi yang bisa dijadikan landasan pemeriksaan tuntas. Saya tidak percaya bahwa kasus ini akan HANYA berppengaruh kepada PPP dan Ketumnya saja, tetapi akan berdampak kepada citra Pemerintah PJ.
Jika kubu 01 hanya sibuk melakukan manajemen kontrol politik dengan berusaha memisahkan kasus tipikor ROMI dengan kampanya Pilpres PJ, maka akan sia2 belaka. Malah berpotensi backlash dari kubu lawan. Saya kira harus ada semacam “political delinking & disengagement” thd Romi oleh PPP, PJ, dan parpol pendukung paslon 01.
Simak tautan ini:
1. https://m.viva.co.id/amp/berita/nasional/1130717-mahfud-md-sebut-menteri-agama-tak-berdaya-menghadapi-rommy
2. http://jateng.tribunnews.com/2019/03/16/romahurmuziy-kena-ott-kpk-mahfud-md-menteri-agama-lukman-hakim-syaifudin-kurang-berdaya