SBSBINews – Sidang sengketa pemilu legislatif di Mahkamah Konstitusi (MK), Jumat (26/7) kemarin menyita pehatian. Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman yang memimpin sidang mendadak digantikan hakim lain. Anwar harus pergi ke rumah sakit karena pindah.
Jadwal sidang sengketa pemilu legislatif di MK memang begitu padat merayap. Hampir setiap hari sidang digelar. Maklum, ada 122 perkara yang harus segera diputus. Mungkin karena harus terus-menerus mengadakan sidang, Anwar pun menyetujui. Harus pergi ke rumah sakit.
Awalnya, Anwar bersama Hakim Enny Nurbaningsih dan Arief Hidayat memimpin sidang untuk tujuh perkara di Provinsi Papua Barat. Sidang yang beragendakan pemeriksaan saksi dimulai pukul 08.15 WIB. Awalnya sidang berjalan seperti biasa. Para saksi disumpah terlebih dahulu sebelum memberikan kesaksian. Sampai sidang diskors pukul sebelas siang, tak ada kejadian yang aneh-aneh.
Keanehan baru terlihat saat sidang selesai selepas istirahat salat Jumat, sekitar pukul dua siang. Saat itu, Anwar sudah tak tampak di kursi ketua hakim. Tempat duduknya digantikan oleh Enny Nurbaningsih. Sementara di kursi Enny, duduk Wahiduddin Adams. Sidang pun dibuka oleh Enny Nurbaningsih. “Skors dicabut. Sidang kembali dilanjutkan, ”kata Enny.
Mengetahui keheranan yang terlihat di wajah peserta sidang, Enny pun menjelaskan bahwa Anwar sakit. “Diluncurkan, mungkin heran menilai hakim diganti, ini karena Pak Anwar Usman izin sedang sakit, persetujuan virus. Kemarin saya (yang sakit), mudah-bisa diperbaiki nanti Pak Arief tidak, ini posisi saya ganti sama Yang Mulia Wahiduddin, ganti baju saya, saya ganti baju” Yang Mulia Anwar Usman, “ucapnya.
Sidang pun dikembalikan. Setelah satu jam berjalan, tiba-tiba Enny menskors sidang selama sepuluh menit. Ada apa? Rupanya, Anwar kembali ke ruang sidang. Sidang pun kembali diselesaikan dan dipimpin langsung Anwar. Saat sidang dimulai, Anwar mengatakan dia tadi harus pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan kesehatannya di rumah sakit di kawasan Serpong.
“Alhamdulillah saya sudah kembali. Tadi memang saya harus pergi ke dokter untuk memeriksakan kesehatan saya. Jadi setelah sampai rumah sakit, yang terbayang wajah bapak-bapak, ibu-ibu ini, jadi saya kembali lagi,” kata Anwar.
Mendengar penjelasan itu, Hakim Arief Hidayat menimpali. Kata dia, Anwar ini adalah contoh hakim konstitusi yang punya sifat negarawan. Sakit-sakitan masih ditangani. Ia kemudian menceritakan kisah hakim MK I Dewa Gede Palguna yang pernah memenangkan persidangan saat sedang diinfus.
Menurut dia, itu merupakan bentuk tanggung jawab seorang hakim. “Sebetulnya izin sampai selesai juga enggak ada masalah, tapi tanggung jawab negarawan sakit saja masih bisa,” kata Arief.
Arief lantas meminta seluruh peserta sidang meminta mendoakan sembilan hakim MK selalu sehat sampai selesai perkus pemilu legislatif. Peserta sidang kompak mengamini. Ia pun meminta peserta sidang tidak menghujat hakim.
“Meskipun kamu kalah jangan menyumpahi kami, maksudku gitu. Nanti yang berdoa yang menang, yang kalah malah nyumpahi kenapa hakim itu enggak mati aja,” seloroh Arief. (Sumber: jpnn.com)