Banyak yang suka menggoda dengan pertanyaan ‘ Sudahkah Kita Merdeka ? ‘meskipun secara sadar Bangsa Indonesia sudah memproklamirkan Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, 77 tahun yang lalu, bahkan turut merayakan Ulang Tahun Kemerdekaan RI setiap tahun. Jika demikian maka maksud dari pertanyaan diatas bukanlah Merdeka dari Penjajahan Bangsa Penjajah, melainkan Kemerdekaan Azasi yang Sejati.
Kemerdekaan jangan dinilai ” Kemerdekaan Pribadi ‘ tetapi Kemerdekaan sebagai ‘Sebuah Bangsa ‘. Mengapa harus Kemerdekaan Sebuah Bangsa bukan Kemerdekaan Pribadi. ? Pertanyaan ini harus kita jawab bagaimana pun pahitnya.
Kemerdekaan Bangsa adalah ketika Tak Satupun dari Anak Bangsa yang dibiarkan Terjajah di Tengah Kemerdekaan. Ia diberikan Hak atas hal Azasi seperti Hak Sandang, Hak Pangan, Hak Papan, Hak Berkeyakinan, Hak Pendidikan dan Hak untuk Sejahtera. Ini HAK bukan KEWAJIBAN, artinya ia berhak mendapatkannya dari Negara dan sebaliknya Negara berkewajiban memenuhi Haknya.
Hak ia Sebagai Bangsa JANGAN DIBALIK oleh Negara sebagai Kewajiban Bangsa. Oleh karenanya adalah Kewajiban Negara melindungi hak – hak anak bangsa terhadap Ancaman, Rintangan, Tantangan, Halangan dan Gangguan siapapun. Inilah Kemerdekaan Azali yang Sejati.
Didalam Kemerdekaan tidak dikenal adanya PENGUASA tetapi PEMERINTAHAN. Pemerintahan adalah Sistem, pola, aturan, tatacara mengelola Negara dan Bangsa. PEMERINTAH adalah Sekelompok Rakyat yang menerima PERINTAH DARI RAKYAT untuk menyelenggarakan Negara dengan baik dan benar.
Pemahaman ini haruslah menjadi Pemahaman menyeluruh sehingga PEMERINTAH bukanlah kelompok PENGUASA ATAS RAKYAT seperti di Era Monarki/Kerajaan atau seperti di Era Penjajahan.
Terhadap siapapun yg diberi kewenangan oleh rakyat BERSERAGAM PEMERINTAH berkewajiban memenuhi tuntutan kemerdekaan Proklamasi 17 Agustus 1945. Jangan Terbalik atau Sengaja Dibalik.
Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia Ke -77 .. Jayalah Rakyat dan Bangsa Indonesia
~ Andi Naja FP. Paraga ~
