Pembangunan jalan Desa Sumberagung di Banyuwangi oleh PT BSI
Klaim calon presiden nomor urut 01 Jokowi terkait pembangunan 191.000 kilometer (km) jalan di desa menuai polemik.
Data yang disampaikan dalam debat capres pada Minggu (17/2) tersebut dipertanyakan kubu calon presiden nomor urut 02, Prabowo-Sandi.
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Sumanjuntak, dalam akun twitternya @Dahnilanzar mempertanyakan pernyataan Jokowi soal pembangunan 191.000 kilometer jalan desa.
“Jokowi klaim membangun jalan desa 191.000 km. Ini sama dengan 4,8 kali Keliling Bumi atau 15 kali Diameter Bumi.
Itu membangunnya kapan? Pakai ilmu simsalabim apa?Ternyata produsen kebohongan sesungguhnya terungkap pada debat malam tadi,” tulis Dahnil di akun twitternya.
Cuitan Dahnil pun direspons beragam oleh para netizen. Ada yang mendukung pernyataan Dahnil. Namun banyak juga yang menilai jika pernyataan Dahnil tersebut tidak menggunakan logika.
Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak saat di konferensi pers BPN Prabowo-Sandi di Media Center BPN, Jakarta, Senin (18/2).
Lalu bagaimana penjelasan mengenai klaim Jokowi tersebut?
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Eko Putro Sandjojo, mengatakan bahwa pembangunan jalan desa yang disampaikan Jokowi tersebut memang benar.
Menurut dia, jumlah desa di Indonesia saat ini sebanyak 74.957 desa. Seluruh desa tersebut, kata dia, dalam kurun empat tahun terakhir cukup gencar membangun infrastruktur jalan untuk memperbaiki akses.
“191 ribu km dibagi 74 ribu desa, kan 1 desa cuma bangun jalan 2,5 km. Itu dalam 4 tahun. Berarti kalau dalam 1 tahun dibagi rata-rata ya 2,5 km dibagi 4 tahun, ya 625 meter,” kata Eko kepada kumparan, Selasa (19/2).