Sejarah mengenai adanya raja dan ratu yang s*dis dan brutaI seolah tak pernah habis dibahas, begitu pula dengan kisah seorang Ratu di Madagaskar, Ranavalona. Ratu Ranavalona yang diketahui memimpin dari tahun 1829 hingga 1861 ini dituduh bertanggung jawab atas kem*tian jutaan orang Madagaskar.

Di bawah kendali sang ratu sepeninggal wafatnya raja, kepemerintahan Madagaskar menjadi semacam teror di bawah kekuasaannya. Ranavalona menjungkalkan hampir semua kebijakan suaminya dan menjalankan banyak aksi keji sebagai gerakan politiknya.

Dia mengusir para misionaris, menghentikan perjanjian perdagangan dengan Prancis dan Inggris, serta berjuang melawan serangan angkatan laut Prancis. Ranavalona memb*nuh semua rival termasuk keponakannya sendiri yang semula didapuk menggantikan tahta suaminya, bahkan ia juga mengunci ibu keponakannya itu hingga m*ti kelaparan.

Selama pemerintahan Ranavalona, ​ musuh dan keturunannya akan dibuang perlahan-lahan ke dalam air mendidih dan minyak atau diikat dengan tali untuk dibakar hidup-hidup. Dia juga bisa menempatkan target yang lain ke dalam peti m*ti dan dikubur ke dalam lubang dengan tanah yang disirami air secara terus menerus.

Ranavalona mengikuti tradisi kerja paksa sebagai ganti pembayaran pajak dalam bentuk uang atau barang. Dia menjual rakyatnya sebagai budak untuk meningkatkan ekonomi negara. Ia menciptakan kondisi buruh yang brutaI, tinggal jauh dari rumah, dan kem*tian terkait kekurangan gizi.

Kira-kira 20.000 hingga 30.000 rakyat kehilangan nyawa mereka setiap tahun karena berbagai pelanggaran. Bahkan kekejamannya di luar nalar, konon Ratu Ranavalona akan menghukum m*ti penduduk Madagaskar jika mereka datang dalam mimpinya tanpa diminta atau tanpa pemberitahuan.

Terlepas dari kekejaman Ratu Ranavalona, ​​negara itu berhasil berkembang. Madagaskar makmur sebagai kekuatan militer dan akademis di bawah bimbingan seseorang asal Perancis yang kemudian menjadi kekasih sang ratu. Hingga akhirnya, pada 16 Agustus 1861, Ranavalona meninggaI pada usia 79 tahun.

(ANFPPM)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here