Harga kedelai impor naik dari sebelumnya 8500 ke 12500.ini bisa disebut berita bagus atau berita buruk.

Disebut berita bagus ,pengrajin kedelai ketika harga masih 8500 tidak keberatan menerima harga kedelai lokal 9000 , artinya lebih mahal selisih 500. Artinya dengan kondisi harga kedelai impor yang Rp12500, secara alamiah akan menaikan gairah petani untuk menanam kedelai.

Kalau di biarkan di harga Rp12500 tanpa subsidi, kita akan menikmati tempe dan tahu yg lebih mahal secara jangka pendek, namun jangka panjang, memungkinkan kemandirian pangan, orang semangat nanam kedelai karena harga bagus.

Kalau mau di subsidi, subsidi perluasan lahan saja, menggunakan lahan terlantar, jangan sampai merubah pola tanam, berubah dari asalnya tanam padi ke kedelai .

Yang akan naik akibat imbas perang, adalah mie, sebentar lagi panganan yg berbasis gandum akan naik harganya.

Ukraina salah satu lumbung gandum Eropa,kalau Turki tak bisa menutup rantai pasok gandum yg biasa di pasok ukraina, maka gandum dunia akan naik ,imbasnya juga ke indonesia

Kita sebagai rakyat urusan naik atau turun gak apa apa ,yg penting maslahat dan masih bisa ke beli.
Semahal mahalnya barang, di situasi damai bisa di usahakan, beda dengan di daerah konflik, selain mahal barang gak ada

~ Redaksi SBSINEWS ~

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here