Oleh: Muchtar Pakpahan
SBSINews – Sahabat Saya Hayono Isman pernah menuliskan pesan Jangan marah – marah.
Kita tidak bisa marah dengan mereka yang masih harus keluar rumah untuk bekerja karena kebutuhan hidup …
Kita juga tidak bisa iri dengan mereka yang bisa #stayathome dengan nyaman atau terpaksa karena punya penyakit, karena perjuangan tiap orang dalam masa Covid-19 ini tidaklah sama …
Ada yang diberi kelebihan materi atau karena sakit bawaan untuk tinggal dirumah. Ada juga yang terseok dengan segala kesulitan untuk bertahan hidup jika hanya #dirumahsaja …
Yang bisa kita lakukan adalah MENJAGA DIRI masing-masing sebaik mungkin dan tetap mengikuti anjuran memakai masker, minum Vitamin, rajin mencuci tangan dan menjaga jarak dengan orang lain, BUKAN MENJADI HAKIM bagi satu sama lain …
Sadarlah kita sedang berada di BADAI YANG SAMA, tapi TIDAK DIKAPAL YANG SAMA…
Biarlah masing – masing kapal mencari jalan keluar dari badai ini …
Berdoa dan berharaplah yang terbaik untuk setiap kapal, tanpa saling menghakimi …
Tetaplah kuat iman dan imun dengan sholat, makanan bergizi, olahraga dan semangat menjalani hidup …
Badai pasti berlalu, tetapi pastikan Allah ada dalam kapal anda dan menjadi pandu atas kapal anda.
Itu di atas tulisannya, berikut saya memberi respon. Trims sahabat Saya Mas Hayono Isman. Saya tidak marah kepada mereka, tetapi kecewa kepada pemerintah yang melakukan tindakan mirip cara Italia, Spanyol dan USA, tidak memilih cara Vietnam.
Vietnam yang berpenduduk 97 jt menutup total pergerakan sebulan lebih sejak ada terkena Corona, hasilnya hanya 268 kasus dan 0 meninggal. Karena pilihan pemerintah PSBB yang tidak tegas, ditambah perbedaan kebijakan antar Menteri, seperti Saya sudah di rumah hampir 3 bulan, tetapi angka kasus Corona masih terus bertambah dan pertambahannya meningkat. Sebab dengan sebagian di rumah dan sebagian beraktivitas di luar rumah Corona akan terus berkembang subur. Pemerintah lebih memilih menyelamatkan ekonomi daripada menyelamatkan manusia, tetapi faktanya ekonomipun tidak terselamatkan, korban manusiapun terus bertambah.
Merujuk juga ke tulisan – tulisan Saya sebelumnya, sekarang mulai mengarah kebijakan pemerintah tidak tepat sasaran.