Banyak artis dan musisi yg pengen “hijrah” tapi sayang salah cari ustad
Mereka mau “hijrah” tapi tidak paham ilmu keislaman terus digarap sama ustad garis keras akhirnya menjauhi profesinya.
Para artis dan musisi yang diajak “hijrah” itu beralih dari satu titik ekstrem ke titik ekstrem lainnya. Islam tidak ajarkan sikap ekstrem
Seolah dari gemerlap duniawi mereka hijrah ke akherat. Hey, anda masih hidup di dunia! Rileks saja gak usah berlebihan dlm beragama.
Dari pakaian terbuka sekarang mendadak tertutup semuanya; dari necis mendadak jenggotan dan cingkrang. Hey, Islam tidak cuma soal tampilan.
Semangat “hijrah” harus dibarengi dg ilmu, gak cuma ghiroh keislaman semata. Di sinilah pentingnya mendapat guru pembimbing yg adem
Islam itu lentur dan fleksibel. Apapun profesi anda, anda tetap bisa menjadi Muslim yg baik. Gak usah ekstrem dlm berislam
Yang jadi musisi, anda bisa masuk surga dengan gitar anda tidak perlu berhenti main musik dengan alasan “hijrah”
Yang jadi artis, anda tetap bisa main sinetron dan menjadi muslim/ah yang baik –tidak perlu mendadak berhenti total.
Yang utama, “hijrah” itu soal ilmu dan akhlak. Itu saja dulu. Jangan langsung fokus pada perubahan penampilan dan profesi. Pelan-pelan
Guru pembimbing yg mumpuni akan fokus membenahi soal ilmu dan akhlak. Bukan dikit-dikit kasih fatwa ini haram-itu haram
Kalau tidak didasari ilmu dan akhlak, para artis dan musisi yg mau “hijrah” jadi gamang sikapnya dan akhirnya bingung menghadapi realitas
Semoga kawan-kawan musisi dan artis yg mau “hijrah” bisa mendapat bimbingan keislaman yg benar, adem dan fleksibel.
Islam itu asyik kok .
Foto: Maulana Habib Luthfi bin Yahya bersama personil Debu
~ Andi Naja FP Paraga ~