Seharusnya sidang kedua kasus gua melawan Telkomsel, Tapi sidang diundur lagi karena pihak Telkomsel katanya belum siap. Akhirnya ditentukan, 1 Februari nanti sidang kedua dimulai.

Tahu siapa pengacara yang ditunjuk Telkomsel ? Yusril Ihza Mahendra, men. Pengacara mahal dan ngetop. Dengar2 bayarannya untuk membela klien sebesar 12 miliar rupiah.

Telkomsel pasti punya uang untuk bayar Yusril, tapi selalu mengeluh susah kalau pelanggannya menuntut mereka.

Kenapa begitu ? Itu gengsi. Lebih baik mereka keluar uang puluhan miliar rupiah, daripada negosiasi dgn pelanggannya yang lagi ada masalah. Kalau Telkomsel harus bayar ke pelanggannya, wah bisa2 nanti banyak “orang susah” yang akan somasi mereka. Begitu mungkin pikiran Telkomsel.

Model kesombongan perusahaan besar seperti inilah yang saya hadapi sekarang..

Saya ketawa membayangkan, seandainya Telkomsel kalah. Pasti jebol benteng perlindungan mereka yang selama ini dianggap kokoh dan tak tertembus. Jika saya sukses kalahkan Telkomsel, anda siap2 saja untuk menyusun gugatan karena dirugikan data anda bocor, karena sms jualan dr banyak org gak dikenal, karena nama anda tiba2 ada ditangan pinjaman online dan lain2.

Telkomsel pasti kewalahan ngadepin gelombang somasi kayak gini. Semut kalau sendiri gampang diinjak. Tapi melawan ribuan semut, gajah pasti tumbang karena gendang telinganya bengkak.

Lagian, saya hanya ingin mengingatkan bahayanya data diri yang kita percayakan ke Telkomsel. Masih untung itu data saya yang bocor ke publik, bagaimana kalau itu data personil Densus 88, atau badan intelijen, atau hakim dan jaksa yang sedang hadapi kasus korupsi besar ?

Wah, keluarga mereka pasti hadapi bahaya besar.

Ketika saya tanya Muannas Al Aidid, salah seorang pengacara saya, gimana perasaannya lawan Yusril Ihza Mahendra ? Ternyata dia senang banget. “Ini panggung yang besar dengan lawan yang besar juga..” Muannas butuh panggung itu untuk menaikkan namanya di dunia pengacara, dan saya menyediakannya.

Kalau bang Otto Hasibuan sih jangan ditanya, dia jagoannya di bidang hukum perdata. Pertarungan dengan Yusril adalah pertarungan gengsi dua gajah besar.

Kalau kalian mahasiswa hukum, DM aja Muannas Al Aidid, tanya bisa gak ikut sidang ? Ini pasti tanding seru antara “Daud vs Goliath”.

Saya sih seruput kopi aja. Menang kalah bukan tujuan, tapi bagaimana bisa mencatat sejarah dalam sebuah pertempuran raksasa, itulah yang menggairahkan.

Seruput kopinya ?

Denny Siregar

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here