Reinhold kecil dengan kacamata slindernya

Mama saya sempat bertanya, “apakah ini karena banyak menonton dok ?”

Dokter kembali menjelaskan bahwa kondisi ini adalah bawaan lahir, yang disebabkan oleh salah letak kornea mata, bukan kondisi lensa mata yang memburuk yang biasanya membuat mata seseorang menjadi minus atau plus. Jadi kondisi Reinhold bukan karena menonton di gadget. Kami kemudian diberi resep kacamata.

Sepulangnya dari JEC, kami pergi memesan kacamata Reinhold. Ah, Reinhold akan memakai kacamata, sementara ayahnya belum. “I would give everything to trade my eyes with him.”  Saya semakin sadar sedihnya orangtua jika sesuatu terjadi pada anaknya. Sepulang dari toko, Kami kemudian mencari informasi di internet mengenai penglihatan mata silinder. Mamanya dan saya berpelukan dan menangis melihat gambar – gambar di internet. Banyak kejadian berputar kembali di dalam ingatan kami, dan sekarang Kami sudah mendapatkan penjelasannya mengenai:

Beberapa kali Reinhold terjatuh sendiri, dan Saya sering bilang bahwa dia harus hati-hati dan melihat jalan, rupanya dia jatuh karena tidak melihat dengan jelas.

Sehari sebelumnya, Reinhold juga terjatuh dan ada luka bentur di kakinya, tapi dia tidak tahu jatuh dimana, katanya mungkin karena terlalu panas, dugaan saya dia membentur sesuatu yang panas, karena dia tidak bisa melihat dengan jelas.

Reinhold dua kali terjatuh sehingga harus dijahit di bagian dahi dan dagu, karena dia tidak bisa melihat dengan jelas.

Reinhold suka melihat ban mobil lain berputar dan tidak suka melihat pemandangan ketika di mobil, karena dia tidak bisa melihat dengan jelas.

Reinhold suka mendekat ke televisi kalau menonton, dan kami harus ingatkan untuk mundur, karena dia tidak bisa melihat dengan jelas.

Reinhold suka bermain dengan tangannya, mendekatkannya ke wajahnya dan matanya dan merekamnya, karena pandangan silinder akan melihat tangannya seperti berbayang, karena dia tidak bisa melihat dengan jelas.

Reinhold suka menabrak benda lain ketika bermain mobil-mobilan, karena dia tidak bisa melihat dengan jelas.

Reinhold suka melihat tamu yang datang dari balik pintu, namun ketika ditanya itu siapa, dia suka salah mengenali orang, karena dia tidak bisa melihat dengan jelas.

Reinhold suka berpura-pura menggunakan kacamata ompungnya dari Balige yang juga silinder, dan kami selalu larang karena takut matanya akan rusak, ternyata suka karena dia tidak bisa melihat dengan jelas.

Bahkan, ketika kami berjalan-jalan melihat kota yang baru, dia tidak terlalu antusias melihat pemandangan karena dia tidak bisa melihat dengan jelas.

Reinhold juga agak suka menyendiri dan kurang bisa mematuhi perintah mungkin karena dia tidak memahami perintah atau tidak bisa melihat ketika diperlihatkan contohnya. Kalau di rumah dia mematuhi perintah membereskan mainan sendiri, makan, minum, membereskan pakaian dan sepatu, tapi perintah lain seperti gerak menari agak sulit diikutinya karena dia tidak bisa melihat dengan jelas.

Kami kemudian menyiapkan diri dan mencari informasi bagaimana agar Reinhold mau menggunakan kacamata. Kami juga mencari tipe kacamata apa yang cocok dengan dia yang ringan dan berwarna menarik karena dia akan menggunakannya terus.

Pertanyaan lain muncul di kepala saya, mungkin karena pendidikan filsafat yang saya miliki, berarti Reinhold belum pernah melihat dunia luar seperti yang saya lihat. Seperti apa nanti pengalamannya ketika melihat segala sesuatu dengan jelas. Apa perasaan Reinhold ketika melihat dengan kacamata dan mengetahui perbedaan penglihatannya yang dulu dengan sekarang. Apakah dia akan menerima “kebenaran” sementara dia tidak pernah tahu seperti apa itu “kebenaran” ?

Bagaimana dengan teman-temannya nanti kalau mengejek dia karena menggunakan kacamata ?

Apakah Reinhold mengenal wajah kami yang sesungguhnya atau wajahnya sendiri karena sejak lahir dia sudah tidak bisa melihat dengan jelas ?

Pertanyaan-pertanyaan itu saya kesampingkan, dan analisisa akan Kami buat untuk membantu Reinhold. He will receive all the support he can get, begitu pikiran Kami berdua.

Minggu malam, ompung doli (kakek) Reinhold datang ke rumah setelah kembali dari dinas di luar kota, memeluk Reinhold dan juga menangis. Sekarang kami yang menghibur dan mengatakan, “Puji Tuhan sekarang Kita tahu sehingga bisa cepat ditangani.”

Sekarang kami bilang ke Reinhold, “It’s nobodys fault Reinhold that you could not see the letters, it’s because you are special that you see it like that.” Kami juga berpikir untuk melakukan prosedur operasi laser mata, nanti setelah dia dewasa.

Selasa 7/8/2018 malam Reinhold menerima kacamata. Saya tidak bisa menyaksikannya karena Saya sedang ada acara di Bangalore, India. Mamanya mengirim foto dan video serta bercerita mengenai respons Reinhold, “I can see clearly, it’s really fantastic.”

Dalam video call, dia terus bercerita mengenai kacamatanya dan dunia baru yang lebih jelas baginya. Kali ini tidak ada air mata yang keluar. Saya hanya tersenyum dan mengatakan,”You look good” dan “Your glasses will help you see clearly sayang, keep using it.”

Peristiwa ini memberi Saya banyak pelajaran, tentang Saya, tentang Dorta (istri), tentang Kami sebagai orangtua, tentang Reinhold, tentang penglihatan, dan tentang mekanisme seseorang beradaptasi.

Teruslah bertumbuh Reinhold, we love you and we will support you in everything that we can.

Bangalore, 8/8/ 2018

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here