Satu Jam selepas Acara Leadership Training Course (LTC) secara Virtual Antara Prof Dr Muchtar Pakpahan. SH. MA dengan Para Koordinator Wilayah(KORWIL) baru yang berlangsung Sabtu 28 November 2020 sejak pukul 15.00 SD 17.00 WIB, HUMAS DPP (K) SBSI mengajukan 4(empat) pertanyaan tertuilis. Pertama, Apakah Hasil Diklat LTC sudah cukup menjadi bekal untuk menumbuhkan dan mengembangkan organisasi.
Kedua, Perlukah LTC Offline (bertemu langsung) dilakukan dalam waktu dekat sebelum Rakernas. Ketiga, Setujukah jika diadakan LTC Perwilayah. Keempat, Apa yang akan dilakukan setelah mengikuti LTC Virtual ini. Ada beberapa Korwil yang merepon yaitu Korwil Papua, Korwil Maluku, Korwil Jawa Tengah dan Korwil NTT.
Korwil Papua dan Korwil Jawa Tengah menyoroti gangguan tekhnis selama LTC Virtual yang berlangsung agak lama sehingga materi yang disampaikan oleh Prof Dr Muchtar Pakpahan. SH. MA yang sangat dibutuhkan dan sangat mencerahkan agak terganggu. Materinya sudah sangat bagus, hanya untuk Zoom berikutnya Sekretaris atau host harus mengatur baik agar acaranya tidak gaduh oleh suara peserta dan biarkan suara
pemberi materi saja yang terdengar’ Ujar Isai Wuritimur Korwil (K) SBSI Papua.
Ambarningsih Korwil (K) Jawa Tengah mengatakan, ‘Saya sangat terlambat bergabung dan baru masuk pkl 14.35 WIB dan saat itu belum banyak peserta yang masuk. Peserta masih ada yang belum mamatikan Audio atau unmute sehingga kedengaran berisik. Jadi Ketua Umum menjelaskan agak terganggu. Sebaiknya ada operator jadi ada yang memandu peserta dan bisa mendisiplinkan peserta agar mengikuti aturan didalam acara Virtual tersebut” Jelasnya.
Adapun Pandangan Daud Korwil (K) SBSI Nusa Tenggara Timur(NTT) mengatakan, bagi kami Korwil baru Ilmu yang didapatkan dari LTC Virtual ini terasa masih kurang, LTC Offline sangat dibutuhkan dan kurang setuju jika LTC dibagi berdasarkan wilayah. Satu sisi kebersamaan perlu terus dibangun. Dan untuk kami Korwil baru bisa mendapatkan pengalaman dari Korwil-korwil yang sudah berpengalaman’ Ujar Daud.
Sumitro Korwil (K) SBSI Maluku sebaliknya menyarankan agar empat pertanyaan tersebut mengkhawatirkan jika dilempar ke publik, Jujur saja banyak sekali yang harus dibenahi secara organisatoris. ” Maaf Bang Andi saran dan usul dari saya, jangan sampai pertanyaan-pertanyaan seperti ini dilemparkan ke publik karena jujur saja banyak sekali yang harus dibenah secara organisatoris” Ujar Sumitro
Adapun Demas Luanmase Ketua Konsolidasi (K) SBSI Maluku berpendapat, “Materi LTC khususnya GBHO SBSI sangat jelas, tinggal penghayatan dilapangan pada setiap daerah. LTC bisa dilakukan secara Offline namun harus mempertimbangkan keadaan saat ini. Namun jika dapat LTC dilakukan perwilayah sebelum diadakan Rakernas” Ujarnya.
Namun yang menjawab pertanyaan keempat nampaknya hanya Isai Wuritimur Korwil (K) SBSI Papua dan Demas Ketua Konsolidasi Korwil Maluku. Isai mengatakan, ‘Tindak lanjut dari LTC ini adalah sosialisasi kepada pengurus dan anggota, rekrut pengurus dan anggota agar mereka faham. Sosialisasi dan mengenalkan (K) SBSI di medsos, WA, FB, Twitter, Instagram, media cetak dan elektronik harus dilakukan’ ujarnya.
Adapun Dimas Luanmase Ketua Konsidasi Korwil (K) SBSI Maluku mengatakan, ‘Kami akan mulai bergerak dalam mensosialisasikan SBSI diberbagai bidang untuk diajak bergabung di SBSI’ tambahnya. (ANFPP281120)