sbsinews- Dedy Mulyadi Anggota DPR RI memberi motivasi kepada Kalangan Petani di Daerah Pemilihan nya dengan intens. Bagi Dedi Mulyadi bertani adalah Kearifan Lokal yang diwarisi dari leluhur dan telah terbukti memberi kesejahteraan bagi Bangsa Indonesia berabad-abad.
“Jangan pernah malu berguru pada kearifan leluhur yang terbukti lebih unggul dibanding kita yang merasa sok modern. Para leluhur kita lebih arif dalam membangun peradaban yang berdiri di atas falsafah kultur yang melekat dengan kehidupan dalam berbagai lini tanpa kecuali. Kalau hidup masyarakat sudah swasembada pangan dan cukup untuk 100 tahun ke depan,rata-rata harapan hidup warganya panjang bahkan terbebas dari Covid-19, kehidupannya rukun tanpa konflik, saling menyayangi satu sama lain, patuh pada hukum adat, bahkan warganya tak pernah pinjam bank emok.
Lantas apa yang kita ragukan dari kemampuan mereka? “Kemudian, apa yang kita banggakan dari kehidupan kita yang merasa paling maju dari mereka?
Kita setiap hari berkonflik, cadangan beras tidak begitu banyak, rumah sakit penuh oleh pasien, rata-rata warganya umurnya pendek, setiap hari dikejar tagihan kredit mulai dari TV sampai kulkas, alat dapur sampai baju, sampai pinjaman bank emok.
Setiap hari, pinjaman itu membuat kita berdiri sambil berkata “AKU BERJANJI’ berjanji bayar hutang.
Padahal kita bisa bertani, misalnya bertanam Tanaman porang menjadi booming setelah orang jepang membelinya dari negeri kita. Ketika kecil saya melihat pohon itu tumbuh di hutan-hutan bambu, disebutnya pohon ileus. Seringkali, orang pun memberikan sebutan pada pohon itu dengan sebutan tangkal oray. Beberapa waktu lalu, orang sibuk pergi ke hutan mencari tanaman “janda bolong”, sejenis pohon talas hutan yang tumbuh di hutan-hutan terbuka.
Ternyata, kita ini sangat kaya dengan keanekaragaman tumbuhan yang memiliki makna keindahan maupun khasiat pengobatan. Akan tetapi sayangnya, kita baru ribut saat orang lain bercerita tentang keunggulan tanaman yang kita miliki. Karena itu, jaga dan rawatlah apa yang kita miliki meskipun kita sering merasa malu akibat menganggapnya tidak berharga. Pada akhirnya, jika sudah berpindah di halaman rumah tetangga, maka kita akan menyesalinya.
Kearifan Lokal berikutnya dari Sisi Seni Budaya seperti Wayang. Salah satu kearifan budaya leluhur adalah menyampaikan tutur nasehat dalam simbolisasi ucap dan gerak yang tertata secara estetik. Wayang adalah salah satu produk kebudayaan yang memberikan narasi petuah hidup yang kadang muncul melalui sindiran yang tajam tetapi tetap dalam bahasa yang penuh adab.
Sekian ribu wayang diperankan hanya oleh satu dalang. Wayang itu satu per satu tampil dalam pertunjukan dengan berbagai perannya. Satu panggung akan menjadi hiburan yang menyegarkan karena ada drama peperangan yang dilakonkan oleh satu dalang.
Akan tetapi, jika di sebuah panggung terlalu banyak dalang, maka para wayang akan duduk manis menonton pertengkaran para dalang. Selesai pertunjukan, seluruh wayang disimpan dalam kotak yang terkunci. Sedangkan dalang, pulang membawa bayaran dengan wajah penuh senyuman.
Memang enak jadi dalang, mendapatkan keuntungan dari para wayang yang tak berdaya dilipat dalam peti terkunci. Sedih dan tawa hidup semuanya tergantung lakon yang dibawakan sang dalang.
Kita semua adalah dalang-dalang dalam kehidupan kita. Jangan menjadi Wayang bagi orang lain dimainkan sepanjang malam, sepanjang tahun bahkan seumur hidup, tapi setiap usai pementasan kembali disimpan dalam peti. Jadilah Dalang yang baik sehingga memberi kesan bagi penikmat pagelaran. Tapi jangan lupa ketika mendapat manfaat(rezeki) maka hiduplah sederhana. Itulah Kearifan kita yang sesungguhnya.
Disalin oleh :
~ Andi Naja FP Paraga ~
