Akhir yang akan menjadi awal kahancuran Arab Saudi.
Hari-hari ini adalah hari-hari paling kelam buat pemerintahan Raja Salman, hari-hari bermuram durja penuh kekalutan bagi putra mahkota Mohammad bin Salman.
Kematian jurnalis kondang The Washington Post Jamal Kashoggi didalam gedung konsulat Arab Saudi di Istambul Turki sepenuhnya tanggung-jawab pemerintah Arab Saudi. Semua bukti yang dikumpulkan oleh aparat Intelijen Turki mengusut kasus ini mengarah pada Bin Salman sebagai otak pembunuhan teramat sadis dan bengis ini.
Lima belas algojo yang dikirim Riyad mengeksekusi Jamal Kashoggi, memutilasi jasadnya dan melenyapkan jejak – jejaknya, semua adalah anggota pasukan khusus pengawal putra mahkota Mohammad bin Salman.
Kali ini Arab Saudi betul-betul tidak mampu lagi berkelit, Amerika juga kebingungan mencari dalih ataupun cara membela budaknya, Inggris terpaksa bungkam tidak tau lagi bagaimana cara melindungi sekutunya.
Sementara media-media mainstream dunia sangat geram, kali ini berbalik arah rame-rame menyerang prilaku tak berkemanusiaan kebiadaban Bin Salman tanpa ampun. Padahal di banyak kasus seperti di Suriah, Yaman, Irak atau Iran, media – media dunia tersebut biasanya selalu membela kesewenang – wenangan Arab Saudi secara membabi buta.
Bagai menunggu vonis kematian pengumuman hasil akhir investigasi aparat keamanan Turki adalah bom waktu yang sangat mendebarkan penguasa Bani Saud, karena hasilnya pasti akan segera direspon publik dunia yang pasti akan menobatkan Arab Saudi sebagai rezim teror dengan jubah kemunafikan atas nama pemilik branding Islam.
Inilah MAKAR Tuhan yang tak pernah bisa diduga, kali ini Tuhan menampakkan kepada publik dunia bahwa negeri pemangku Rumah Tuhan, negeri idola kaum Salafi Wahabi itu sejatinya negeri Iblis penumpah darah Muslim dimana-mana, negeri budak Zionis dan Imperialis Amerika.
Kabar terakhir setelah adanya investigasi yang mendalam atas kebrutalan ini adalah para algojo yang dikirim Saudi untuk mengeksekusi Jamal telah melakukan tindakan yang salah alias salah sasaran. Itulah untuk sementara suara pembelaan Saudi yang mencoba sedikit berkelit atas criminal tangkap tangan yang sulit dicari dalil pembenarannya.
Terlepas dari itu, para pejabat Turki yang tidak bisa disebutkan namanya mengatakan penyelidikan di konsulat Saudi di Istanbul mengungkap lebih banyak bukti bahwa Khashoggi dibunuh.
Siapa itu Jamal Kahoggi
Jamal Khashoggi meniti karier sebagai seorang reporter ketika dia sudah berteman dengan Osama bin Laden, sampai kemudian menjadi pembangkang terkemuka Arab Saudi yang harus meninggalkan negaranya.
Khashoggi, seorang jurnalis yang dikenal kritis terhadap rezim di Arab Saudi, terakhir terlihat memasuki konsulat Saudi di Turki pada 2 Oktober. Arab Saudi membantah telah membunuhnya dan pada awalnya mengatakan dia meninggalkan gedung itu tanpa kurang suatu apa.
Dia meninggalkan Arab Saudi pada bulan September 2017, setelah berbeda pendapat dengan penguasa kerajaan Arab Saudi.
Dari luar negeri, dia menyebarkan pandangan kritis terhadap pemerintah Saudi lewat kolomnya di koran Amerika Serikat, Washington Post, dan akun Twitternya yang sangat populer dengan lebih 1,6 juta pengikut.
Sebelum hilang di konsulat Saudi di Istanbul, Turki, keputusan Khashoggi untuk mengasingkan diri membuatnya harus membagi waktunya antara Amerika Serikat, Inggris dan Turki. (SM)