Nama Jack Ma beberapa hari terakhir ini menjadi pemberitaan dunia setelah dikabarkan menghilang bagaI ditelan bumi dalam beberapa pekan terakhir.
Sebelum menghilang, Ma dikabarkan sempat berseteru dengan pemerintah China usai mengkritik perbankan di negara itu pada Oktober lalu.
Saat itu, ia mengkritik sistem perbankan China dalam sebuah acara fintech di Shanghai, China, pada 24 Oktober 2020.
Pria berusia 56 tahun itu menyerukan perbankan China agar melakukan reformasi, lantaran saat ini masih beroperasi dengan mentalitas ‘pegadaian’.
Selain itu Ma juga mengkritik keras pemerintah China yang dianggap menghambat inovasi dan terlalu konvensional dalam menghadapi risiko.
Kelakuan Ma ini sepertinya dianggap berlebihan oleh pemerintah China. Akibatnya pada awal November 2020 lalu, ia dipanggil oleh otoritas China. Lalu, beberapa pekan terakhir Ma disebut menghilang.
Spekulasi ini muncul setelah Ma tak nampak hadir dalam ajang penjurian yang diadakan oleh Alibaba.
Presiden merangkap diktator China, Xi Jin Ping, memang dikenal hanya memberi sedikit ruang bagi orang-orang yang menentang kebijakannya.
Berbeda dengan Indonesia, di China mengkritik pemerintah adalah hal yang tabu. Pelakunya dapat dijerat hukuman mati.(ANFPP050121)