SBSINews – Terkait pemberitaan di beberapa media online tentang tanggapan Kepala IGD RSUD Syekh Yusuf Gowa; Badollahi, S.Kep., Ners. yang menganggap pemberitaan media terkait pelayanan RSUD Syekh Yusuf yang dianggap tidak melayani Korban Laka Lantas yang dilarikan ke RSUD Syekh Yusuf, membuat geram Institute Jurnalis Kemanusiaan yang dalam hal ini terlibat langsung dalam pemberitaan sebelumnya.

Sya’ban Sartono salah satu anggota Institute Jurnalis Kemanusiaan yang juga saksi sekaligus yang mengantarkan korban ke Ruang IGD mengaku sangat menyayangkan adanya tanggapan dari kepala IGD RSUD Syekh Yusuf, yang mengatakan bahwa pihaknya tidak dikonfirmasi oleh media.

“Saat kejadian di dekat patung Massa, saya berkendaraan menuju Pao Pao dengan mengantar salah satu anak sekolah. Karena adanya kejadian Laka Lantas itu, akhirnya saya pesan angkutan online untuk membawa korban ke Rumah Sakit untuk mendapatkan penanganan, kemudian saya mengantar anak sekolah yang saya bonceng ke Pao Pao,” Ucapnya menjabarkan.

” Setelah itu saya kembali menuju Rumah Sakit untuk melihat korban, dalam perjalanan saya habiskan waktu sekitar 20 menit, namun setelah sampai di Rumah Sakit saya terkejut karena korban ternyata masih berada di atas mobil angkutan online yang mengantarnya,” tambah Sya’ban.

Lebih jauh Sya’ban menambahkan, “setelah saya tanya ke perawat yang ada di ruang IGD jawabannya tidak ada laki laki pak, begitupan dengan jawaban salah satu petugas keamanannya.”

“Jika dianggap tidak konfirmasi, harus konfirmasi kemana lagi??
Apakah saya harus mencari kepala Ruang IGDnya untuk menanyakan kenapa korban dibiarkan di atas kendaraan tanpa segera di tangani???,” tutupnya bingun.

Sementara Draiver kendaraan online yang di konfirmasi kebenaran pernyataan perawat dan petugas keamanan mengatakan, “saat saya sampai di depan IGD rumah sakit Syekh Yusuf, saya langsung tanya ke perawat di IGD, tapi perawat hanya bertanya mana keluarga pasien, masa tidak ada keluarganya, begitu pak,” Ucap Draiver angkutan online yang minta namanya tidak disebutkan.

Diberitakan media ini sebelumnya, korban berada diatas mobil angkutan online selama 20 menit lebih tanpa ditangani sesuai prosedur yang ada. (Bidiknews.net/Jacob Ereste)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here