SBSINews – Selama masa Orde Baru, ada dua profesi yang konon tak boleh disentuh oleh masyarakat retnis Tionghoa. Menjadi pegawai negeri sipil atau tentara. Itulah sebabnya, mereka umumnya memilih menjadi pedagang sebagai profesi.

Tapi terbukti bahwa cerita itu tak sepenuhnya benar.

Nyata terjadi ternyata, ada sejumlah warga keturunan Tionghoa yang dengan cara dan tekadnya sendiri sengaja mendarmabaktikan diri menjadi tentara. Bahkan beberapa di antaranya mencapai jenjang kepangkatan hingga jenderal.

Salah satunya adalah Surya Margono, Perwira TNI-AU Keturunan Tionghoa membuka kembali cerita itu ketika sejumlah pejabat tinggi di lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) mendapatkan kenaikan pangkat, kemarin.

Seperti diberitakan sebelumnya oleh Metro-online.co, Marsekal Muda (Marsma) TNI Surya Margono alias Chen Ke Cheng (Tjhin Kho Syin) naik pangkat setingkat menjadi Marsekal Pertama TNI.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa kenaikan pangkat yang diterima oleh anak yang terlahir dari pasangan Bong Chiukhiun (ibu) dan Tjhin Bitjung (ayah) itu, telah melalui penilaian yang ketat.

“Kenaikan pangkat perwira tinggi harus ada capaian keberhasilan dalam melaksanakan tugas, reputasi individu dan satuannya diakui serta layak diapresiasi, sehingga mengalir penghargaan sekaligus kehormatan untuk menyandang pangkat lebih tinggi,” ujar Gatot saat memimpin Laporan Korps Kenaikan Pangkat, beberapa hari lalu.

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa semakin tingginya pangkat seorang perwira maka semakin besar tuntutan untuk lebih arif dalam bersikap, bijaksana dalam setiap mengambil keputusan, serta penuh dedikasi dan integritas diri.

“Pelaksanaan tugas di lapangan, tidak semudah membalikkan telapak tangan, namun diperlukan perjuangan dan konsistensi yang merupakan ujian kualitas, integritas dan kapabilitas seorang Perwira,” ucapnya.

Diketahui, Surya Margono merupakan pria kelahiran Mempawah, Kalimantan Barat, 5 Desember 1962. Dia aktif sebagai perwira sejak tahun 1987 dan menjabat sebagai Atase Pertahanan di KBRI Beijing, China, sejak 10 September 2009.

Kini, dirinya menjabat sebagai Dir D Bais TNI, sesuai dengan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No.19/TNI/tahun 2017 tanggal 22 Maret 2017 dan diteruskan dengan Surat Perintah Panglima TNI No Sprin/522/III/2017 tanggal 23 Maret 2017.

Meski begitu, Marsekal Pertama Surya Margono sejatinya bukanlah pejabat tinggi keturunan Tionghoa pertama di tubuh TNI. Sebelumnya, terdapat sejumlah nama Brigadir Jenderal TNI Teguh Santosa, Mayor Jenderal Iskandar Halim, dan Brigadir Jenderal Teddy Yusuf.

Selain itu, juga terdapat nama-nama, seperti Marsekal Pertama TNI Billy Tunas, Laksamana Pertama TNI FX Indarto Iskandar, dan Mayjen Daniel Tjen yang tercatat sebagai anggota TNI keturunan Tionghoa. (Sumber: suratkabar.id)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here