(Konfederasi)Serikat Buruh Sejahtera Indonesia sangat merasakan pahitnya dampak pandemi Covid19, ada anggota yang ter-PHK atau setidaknya dirumahkan karena perusahaan untuk sementara menutup pabrik. Ada Pengurangan Karyawan dengan alasan telah terjadi ketidakstabilan keuangan perusahaan,ada anggota yang bekerja separuh hari dan berdampak pada penghasilan dan lain-lain sebagainya.
Sejak lama (Konfederasi) Serikat Buruh Sejahtera Indonesia mendukung pemerintah untuk mengambil langkah-langkah konstruktif dan sistematis didalam mengatasi persoalan mewabahnya Covid19 secara luas hingga munculnya pengelompokkan Propensi berstatus merah(parah),hijau(sedang) dan kuning(ringan), namun kegamangan pemerintah didalam bertindak bahkan didalam menyatukan persepsi tentang Corona! nyaris tidak memberi solusi Konstruktif yang cepat dan tepat.
Disaat Pemerintah tidak yakin Indonesia akan dengan mudah terserang Covid19 dengan berbagai dalil justru korban corona bertumbangan di mana-mana. Sikap pemerintah Indonesia ini tentu saja berbanding terbalik jika dibandingkan dengan sikap pemerintah negara tetangga yang sangat antipatif hingga reaktif mengatasi pandemi yang sangat berbahaya ini. Apalagi jika hendak dibandingkan dengan negara besar seperti Cina, Rusia, Inggris, Amerika Serikat bahkan Negara seperti Arab Saudi.
(Konfederasi) Serikat Buruh Sejahtera Indonesia sepakat bahwa Indonesia butuh Vaksin tidak perduli vaksin itu import atau buatan sendiri asalkan saja vaksinasi segera bisa dilakukan. Pembicaraan tentang Vaksin bahkan sudah dimulai sejak bulan kedua Indonesia terserang Covid19 yaitu sekitar bulan Mei 2020 tapi ternyata baru terealisasi pada bulan Desember 2020.
(Konfederasi) Serikat Buruh Sejahtera Indonesia mengucapakan ‘Selamat Datang Vaksin Covid19’ walaupun tetap muncul kekhawatiran siapakah yang akan menjadi Relawan Uji Coba Vaksin ini. Rakyatkah?.Mengapa bukan Para Pemimpin dahulu yang divaksinasi, setidaknya untuk meyakinkan rakyat jika pejabat yang telah divaksin ternyata terbukti tidak memberi efek buruk bagi kesehatannya maka rakyat pasti berbondong-bondong untuk mengikuti program vaksinasi covid19. Usulan seperti muncul di mana-mana termasuk dari kalangan Buruh.
Sebagai catatan saja untuk pemerintah bahwa selama hadirnya Pandemi Covid19 rakyat merasakan ada banyak ketidakwajaran yang menjadi pertanyaan, diantaranya orang yang mengidap penyakit tertentu begitu kembali memeriksa kesehatan justru dikatakan positif Coviid19. Mendengar keterangan ini tentu saja menimbulkan efek buruk bagi kesehatan dan kejiwaannya. Hal ini tidak satu dua kasus. Karena itu sangat penting membangun logika yang benar tentang pandemi covid19.
Disisi lain kita patut marah kepada Oknum Pejabat Negara bersama kroni-kroninya yang sangat tega mengkorupsi Dana Bantuan Sosial bahkan praktek suap menyuap proyek bantuan sosial yang sangat melukai hati rakyat. Merekalah pengkhianat bangsa dan penjahat kemanusiaan yang pantas dihukum seberat-beratnya dan bersamaan dengan itu harus dimiskin sebagai langkah memberikan kesadaran dan efek jera bagi yang lainnya untuk tidak melakukan perbuatan yang merobek-robek hati rakyat yang mengharapkan bantuan sosial dapat mengatasi ketidakberdayaan mereka ditengah krisis akibat Pandemi Covid19.
Hormat Kami
Redaksi SBSINews.com