Foto bersama pengurus SBSI bersama tamu di BTC dan rakorwil SBSI Jabar, Minggu (4/3).(zik)

JAWA BARAT, SBSINews.id – Guru besar llmu perburuhan yang juga Ketua Umum Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) prof. Dr. Muchtar Pakpahan (MP) di Jawa Barat kepda buruh mengungkapkan keprihatinannya terhadap warga negara dan buruh Indonesia yang semakin menderita.

Hal itu diungkapkannya saat membuka secara resmi Basic Training Course (BTC) dan Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) SBSI Jawa Barat (Jabar) di Gedung Graha Majalaya, Jalan Laswi, Minggu (4/3/2018).

“Buruh dan rakyat Indonesia akan terus dan tetap menderita jika Indonesia tak memiliki serikat buruh yang kuat dengan visi dan misi mewujudkan negara berkesejahteraan. Keadilan sosial saat ini jauh dari keadilan sosial dari reformasi terjadi,” katanya.

Lebih lanjut dikatakannya pria yang akrab di sapa MP itu bahwa harapan besarnya adalah SBSI Jawa Barat bangkit lagi karena di negeri yang beribukota ke Bandung ini karena menurutnya SBSI pernah sangat kuat dan solid.

“Saya ingin mengingatkan tentang kemerdekaan, presiden pertama Indonesia diumur 21 tahun dan ditegaskan lagi pada umur 35 di Bandung pernah berkata, jika ia berhasil memerdekakan Indonesia ia akan mewujudkan Welfare State yaitu negara berkesejahteraan dengan gagasan yang disebut Marhaenis atau rakyat parhiangan,”ucap MP menceritakan.

BACA JUGA: http://sbsinews.id/hari-ini-sbsi-jabar-gelar-btc-dan-rakorwil/

Dilanjutkannya, cita-cita Soekarno Inilah yang mendorong MP, Gusdur dan teman-teman membangun SBSI. Misi terbesar dari dari gagasan kesejahteraan adalah mewujudkan Undang-undang yang diantaranya setiap warga negara wajib bersekolah dan negara wajib membiayainya.

“Dilihat dari fakta yang ada saat ini Indonesia makin jauh dari cita-cita Bung Karno dan jauh dari sejarah kemerdekaannya yaitu negara kesejahteraan, ribuan rakyat Indonesia saat ini mengalami buta huruf,” katanya.

Fakta yang mengejutkan lagi terkait petani Indonesia Mp mengatakan dari data yang dikumpulkannya, sebanyak 9 juta petani Indonesia saat ini tidak memiliki tanah. Sementara 12 pengusaha Indonesia memiliki jutaan hektar tanah. Satu diantara mereka ada yang memiliki 5 juta hektar tanah. Itu artinya ribuan petani menderita karena keegoisan pengusaha ini.

“Kita harus jeli, partai politik, tokoh politik yang ada saat ini tidak satupun yang memiliki gagasan dan menegaskan bahwa negara berkesejahteraan adalah cita-citanya. Semoga kedepannya akan ada yang serius menangani pengangguran, buta huruf dan mensejahterakan petani Indonesia,” ujarnya.

Kepada buruh SBSI wajib mengikuti Batra guna meningatkan kemampuan karena jika kita terus seperti ini dan pemerintah tidak membantu buruh maka buruh indonesia akan menjadi santapan buruh Malaysia dan buruh Cina (asing)

“Maka dari itu, pemerintah wajib membantu buruh dan warga negara ini agar tetap mendapatkan kesejahteraanya, mari bersama-sama ita wujudkan Welfare State,” papar MP. (syaiful)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here