Malang, SBSINews – Ratusan tenda-tenda pendaki tampak berjejer di tepian Danau Ranu Kumbolo seakan tengah bersemayam di kaki Gunung Simeru, Lumajang, Jawa Timur yang memiliki ketinggian 3676 mdpl.

Diantara kesibukan sejumlah pendaki yang tengah berburu mendirikan tenda dua pemuda terlihat membentangkan sebuah spanduk bertuliskan SBSINews dengan tagline Saatnya Buruh Sadar Informasi.

Spanduk tersebut merupakan milik portal berita online media ini yang sengaja dibawa untuk memperkenalkan dan mengajak lapisan masyarakat sadar betapa pentingnya informasi.

Sekilas suhu dingin dengan kabut tipis mempertegas indahnya hamparan Ranu Kumbolo yang tak lagi terbantahkan. Beginilah suasana di awal musim pendakian Gunung Semeru dibulan April 2018 tepatnya di danau dengan ketinggian 2.400 mdpl tersebut.

BACA JUGA: http://sbsinews.id/ini-salah-satu-alasan-pemerintah-tambah-cuti-bersama-lebaran-2018/

Meski sudah mengetahui bahwa suhu dikawasan tersebut dingin, namun hal tersebut tak menciutkan nyali pendaki untuk bermalam di danau yang konon dijuluki surganya Gunung Semeru dan juga kawasan pusat air suci bagi sesepuh penganut agama Hindu dan Budha untuk menyempurnakan ritual keagamaan.

Menurut keterang relawan Gunung Simeru, setiap harinya sebanyak 600 pendaki diizinkan memasuki kawasan tersebut.

Salah seorang pendaki asal Sumatera Barat Oktof Triono yang berangkat bersama SBSINews.id ia sengaja mendirikan tenda ditepian danau tersebut untuk beristirahat jelang melanjutkan perjalanan menuju Shelter Kalimati.

“Kami bermalam di sini untuk menyaksikan sunrise (matahari terbit) dan juga beristirahat menikmati indahnya surga Gunung Simeru,” katanya.

Sementara itu, menurut pendaki lainnya Rony, keindahan-keindahan yang dimaksud sakah satunya saat langit di atas danau mulai berganti warna. Cahaya merah keemasan mula-mula muncul di antara bukit yang salaing bergandengan membentuk segitiga layaknya pagar air danau Ranu Kombolo.

Suasana Danau Ranu Kumbolo dengan Ratusan tenda pendaki. (sy)

Perlahan, langit di sekitarnya berubah rona menjadi keunguan dengan tebasan cahaya menembus sela-sela pepohonan. Saat diabadikan menggunakan kamera kokohnya bukit tersebut tertangkap menajdi siluet.

Suasana tersebut membuat ratusan pendaki yang tadinya berdiam ditenda berhamburan dengan tubuh yang tampak menggigil. Ditengah indahnya pesona alam tersebut kilatan lampu kamera terlihat seakan tengah berpacu mengabadikan setiap momen.

Tak sampai disitu saja para pendaki yang mulai disinari cahaya mentari bergerak menuju jalur bukit yang dikenal dengan sebutan tanjakan cinta yang terletak bergandengan dengan Danau Ranu Kumbolo.

Pantauan SBSINews.id untuk menuju Ranu Kumbolo pendaki harus melewati jalur yang cukup panjang dengan kisaran tempuh empat jam perjalanan dari Desa Ranu Pane, Lumajang. Namun lelah tersebut terbayarkan dengan indah pesona danau Ranu Kombolo.

Indahnya melihat matahari terbit di tepian Danau Ranu Kumbolo.(sy)

Sekedar informasi, di Danau Ranu Kombolo pendaki dilarang mandi dan melakukan aktifitas secara sembarangan karena air danau tersebut dianggap suci bagi penganut agama Hindu dan Budha serta air tersebut merupakan satu-satunya sumber air yang dikonsumsi baik bagi pendaki dan juga masyarakat sekitar kawasan tersebut.

Malanggar aturan akan ditindak petugas dan juga masyarakat setempat dengan sanksi maksimal tak lagi diizinkan menginjakan kaki dikawasan tersebut.

“Sudah selayaknya kita menjaga indahnya surga Gunung Simeru agar kelak juga dapat dinikmati anak cucu kita,” ungkap Oktof.

Ditulis Oleh: Syaiful

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here