Kunci dari Imun dan Aman adalah Iman.
Dengan Iman, kita membaca, mengenal kehidupan membentuk dunia bersama. Dalam dunia bersama, kita memiliki norma-norma dunia, bersepakat untuk menyelamatkan dunia kita.
Covid-19, telah membatasi kita untuk memajukan dunia kita. Hilir mudik saling kunjung untuk hidup sejahtera, kini terbatas dan dibatasi. Ia datang karena kita pernah lalai dan manja, lupa pada tujuan hidup yang nyata. Bersaing dan bermusuhan, saling menyerang, melukai karena tak rela melihat yang lainnya bahagia.
Covid-19, telah membuka mata hati kita, hidup bersama adalah berdampingan untuk saling memberi dan menerima, saling menumbuhkan dan ditumbuhkan. Mawas diri untuk keselamatan diri sendiri dan yang lainnya. Kini kita merasakan, sakit yang diderita sesama adalah sakit kita. Kita merasa bahwa IMUN dalam tubuh kita haru selalu ada.
Covid-19, telah menyadarkan kita agar kita jangan asal berbicara. Mulut yang terjaga, dapat mengamankan diri sendiri dan sesama. Menggunakan masker, untuk mencegah penyebaran virus dalam pergaulan kita. Kita menjadi sadar bahwa AMAN bagi diri kita dapat membawa aman bagi selain kita. Kini kita merasa, keselamatan yang lain, adalah keselamatan kita. Bahagia yang lain adalah bahagia kita. Hidup menjadi sangat bermakna.
Iman tetap kita bina selama tubuh masih melekat dalam jiwa. Imun merupakan aktulitas dari potensi-potensi setiap manusia. Tetap ditumbuhkan selaras dengan apa yang ada dan kita punya. Dalam Iman dan Imun, bergaul dan bekerjasama Insya Allah Aman. Kita bersukarela untuk 5M Plus demi kelangsungan hidup melanjutkan visi hidup di dunia.
Salam Solidaritas
Redaksi SBSINEWS
25 Juni 2021