SBSINews – Hendrik Yance Udam, Tokoh Includer Pemersatu Bangsa Asal Papua

Konflik Papua yang disebabkan oleh banyaknya tindakan rasisme kepada mahasiswa Papua di Surabaya oleh oknum masyarakat terus berlanjut. Berbagai cara dilakukan oleh masyarakat untuk turut meredam dan mendamaikan kembali situasi yang terlanjur pecah dan kisruh
Tak terkecuali dari para tokoh daerah dan ormas, seperti yang dilakukan oleh Hendrik Yance Udam, Ketua Umum Gerakan Nasional Rakyat Cinta (Gercin) NKRI yang juga merupakan putra daerah Papua.
Dalam menanggapi kasus ini, Hendrik menyampaikan bahwa pengusutan tuntas terhadap kasus rasisme ini bisa menbantu menstabilkan keadaan.
“Kami meminta dengan hormat, hukum di negara kita ditegakkan, kami minta oknum-oknum itu ditangkap, segera ditangkap dan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku di negara kita. Sehingga dapat mengobati luka masyarakat Papua yang terlukai, yang disebut sebagai monyet,” Ujar Hendrik dalam jumpa pers di Hotel Grand Cempaka, Jakarta.

Selain itu, Hendrik juga mengapresiasi ucapan permintaan maaf dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Hendrik juga menyatakan mendukung aksi unjuk rasa yang digelar masyarakat Papua untuk menentang rasisme. Ia meminta aksi-aksi itu dilakukan dengan damai.
“Saya mendukung demonstrasi damai, tapi saya tidak mendukung gerakan-gerakan anarkis di Papua. Papua adalah tanah damai, dan kita menjaga Papua sebagai surga kecil yang jatuh ke bumi,” jelas dia.
Hendrik aktif menjaga kedamaian dan kecintaan rakyat Papua terhadap NKRI melalui Organisasi Kemasyarakatan Gercin NKRI. Ia juga aktif menyuarakan keadilan dan kesamarataan hak setiap warga
Menurut Hendrik, Gercin NKRI yang lahir dari gagasan para pemuda ini, akan berjuang penuh, guna melawan segala bentuk intervensi kelompok tertentu bahkan campur tangan negara lain yang inginkan ada wilayah Indonesia memisahkan diri.
“Seperti contohnya ada upaya Gerakan untuk memerdekakan Papua dan keluar dari NKRI, itu adalah Gerakan Makar yang tidak bisa ditolerir oleh negara,” ungkap Putera daerah Papua ini. (Sumber: kumparanNews.com)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here