Menurunkan tingkat infeksi pneumonia pada anak masih menjadi tugas pemerintah Indonesia saat ini. Berdasarkan laporan World Health Organization (WHO) pada 2017, sebanyak 15 persen dari kematian anak di bawah 5 tahun atau 5,5 juta orang disebabkan oleh pneumonia. Sementara berdasarkan sampel sistem registrasi Balitbangkes 2016, lebih dari 800 ribu anak di Indonesia terkena pneumonia.

Pneumonia menjadi penyebab 10 persen kematian balita. Penyakit ini terjadi akibat infeksi akut yang mengenai jaringan paru atau alveoli dan disebabkan oleh virus, bakteri, parasit, atau jamur. Pneumonia ditularkan melalui udara atau droplet dan merupakan penyakit berbahaya bagi kelompok rentan.

Pneumonia masih menjadi masalah kesehatan utama pada balita di dunia, terutama pada negara berkembang. Melihat kondisi yang memperihatinkan ini, Menteri Kesehatan Indonesia, dr. Terawan Agus Putranto mengimbau pemerintah berperan aktif untuk menurunkan angka pneumonia pada anak.

“Saya mengimbau semua pemangku kebijakan lintas sektoral maupun organisasi profesi, bidang kesehatan, organisasi masyarakat untuk berkontribusi mencegah pneumonia dengan mengkampanyekan perilaku hidup bersih dan sehat. Serta menciptakan lingkungan yang sehat,” ucap Menkes Terawan dalam Perayaan Hari Pneumonia Dunia, Save the Children, Kamis (12/11/2020).

Lebih lanjut Menkes Terawan mengatakan bahwa keluarga berperan besar terhadap kesehatan anak sebagai generasi penerus bangsa yang harus mendapatkan perlindungan dan hak kesehatannya termasuk stop pneumonia pada anak. Ia pun membagikan beberapa cara yang bisa dilakukan para orangtua untuk mencegah pneumonia pada anak dengan beberapa cara, diantaranya:

1. Air Susu Ibu (ASI) ekslusif selama enam bulan menyusui ditambah dengan MPASI sampai dengan dua tahun

2. Tuntaskan imunisasi pada anak

3. Obati ke fasilitas kesehatan jika anak sakit

4. Pastikan kecukupan gizi anak dan hidup bersih, dan sehat

5. Manfaatkan buku kesehatan anak untuk mendapatkan informasi kesehatan anak

SUMBER

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here