JAKARTA SBSINews – Memasuki Ramadhan Pedagang ta’jil pasti menjadi bahagian, itu terlihat pada dinamika sore hari setiap hari dalam bulan puasa, termasuk hari ketiga bulan puasa Senin (27/04).

Namun untuk Ramadhan 1441 tahun 2020 Kali ini mereka bimbang apakah bisa berjualan ta’jil atau tidak karena pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), memang ada pedagang ta’jil hanya saja tidak merasa nyaman karena khawatir akan ada pelarangan dari pihak berwajib. Namun di RW 01 Kelurahan Tanah Tinggi Ketua RW setempat menginisiasinya menata jarak antar pedagang yang cukup bagus.

Dilingkungan lain seperti lingkungan padat penduduk Bala Dewa tempat rumah susun sepanjang jalan diramaikan pedagang ta’jil. Mereka umumnya menjual kelapa muda, kelapa ijo, es kelapa, gorengan, teh manis, kopi hangat hingga susu. Cendol dan kolak pun masih ada. Serba-serbi ta’jilan ini memang acap kali laris manis.

Sayangnya dihari ketiga ini pembeli kelihatan sepih, sejumlah pedagang mengeluhkannya termasuk para agen kelapa. Mereka yang menyetok kelapa muda hingga jumlah ribuan tak laris sebagaimana hari-hari sebelum masa Social Distancing dan PSBB biasanya ketika kelapa baru sampai saja sudah dikerumuni pedagang pengecer. Keluhan berikutnya kekhawatiran turunnya hujan yg mempengaruhi kualitas kelapa bahkan rusak.

Kondisi ini diperkirakan akan berlangsung lama hingga bulan puasa berakhir. Para Penikmat ta’jil mereka sepertinya lebih memilih Stay at Home menikmati makanan yang tersedia dirumah saja. Kekhawatiran akan penularan Covid – 19 terutama dari kalangan terpelajar dan orang-orang mampu yang biasanya menikmati ta’jil jalanan tetap tinggi.

Inilah fakta dari pedagang kecil di Jakarta. Bulan puasa dimana biasanya mereka memanen rezeki bahkan cukup untuk ongkos mudik dan balik berikut oleh-oleh untuk keluarga dikampung sudah tidak ada lagi. Virus Corona sudah merampas kebahagiaan hampir semua orang terutama rakyat kecil.(ANFPP270420)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here