SBSINews – Membangun Indonesia itu tidak semudah membalikkan telapak tangan, perlu waktu fikiran dan tenaga. Apalagi kini negeri ini dikepung dengan dan oleh kekuatan luar bahkan pemilik senjata nuklir.
Hal ini disampaikan Rais ‘Aam Jami’yah Ahlith-Thoriqoh Al-Mu’tabaroh An-Nahdliyah (Jatman) Maulana Habib Luthfi bin Yahya ketika memberi amanat kepada pengurus baru Jatman Provinsi Jawa Barat (Jabar), Minggu (10/12/2017).
Namun demikian, kata Habib Luthfi, ada yang jauh lebih hebat dari kekuatan nuklir yaitu nasionalisme. Merasa memiliki negeri ini dan selagi hidup bersama maka pasti akan mengalahkan segalanya.
Ditegaskan, boleh saja baju berbeda pilihan berbeda tapi tidak ada Indonesia beda karena akan tetap satu. “Partai boleh beda hanya dan biasa bubar, tapi Indonesia tidak boleh bubar,” tegasnya.
Pesan selanjutnya, dalam membangun Indonesia menurut Habib Luthfi, harus cinta tanah air karena Indonesia tumpah darah seluruh warganya, akan tetapi harus diingat bangunlah jiwanya terlebih dahulu. “Untuk fisik itu urusan ulama fiqih, bangunan jiwa khusus thoriqoh,”terangnya dihadapan puluhan ribu santri Thoriqohnya di Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon.
Lebih jauh diterangkan Habib Luthfi, yang dimaksud bangunan jiwa adalah bagaimana di hati tidak terselip dengki dan iri hati tapi terus rendah hati setinggi apapun ilmu dan status sosialnya.
“Pertanyaanya berapa kali membasuh wajah artinya berwudlu, kalau 15 kali sehari dikali sebulan 450 kali, tapi apakah karenanya kita menjadi tawadlu atau sebaliknya, intinya saling mencintai sesama adalah kuncinya beragama dan kunci berbangsanya adalah tetap kokohkan barisan untuk NKRI yang harga mati,” pungkasnya. (Sumber: ARRAHMAHNEWS.COM)